Available in: English   Bahasa   Go to media page

Klarifikasi tentang Keluar di Waktu Malam

Sultan al-Awliya

Mawlana Syekh Nazim al-Haqqani

11 April 2001 Lefke, Cyprus

Mawlana Syekh Hisyam: (Ini adalah) pertanyaan terakhir, tetapi jika boleh, mohon dijawab dalam Bahasa Inggris. Kemarin engkau menyebutkan tentang orang-orang yang bekerja di malam hari, dan tadi malam engkau menyebutkannya dan sekarang orang-orang menjadi takut untuk keluar rumah.

Mawlana Syekh Nazim: Ada kesalahpahaman di antara orang-orang Barat, kaum Muslimin (di sana), mereka terkejut atau heran dengan apa yang kami katakan tentang anak muda. Pertama kami memperingatkan kaum muda, bahwa Nabi Penutup, Sayyidina Rasuulullah (s), bersabda:

احبسوا اولدكم عند عروب الشمس

ahbisuu awlaadakum `inda ghuruubi ’sy-syams.

Pada saat Maghrib, jangan biarkan anak-anakmu keluar rumah mereka.

Mengapa? Beliau (s) memberi alasan: karena itu adalah waktu di mana syayatiin berkeliaran di mana-mana, mendapatkan kebebasan mereka untuk berkeliaran ke mana-mana, membuat segala jenis keburukan bagi anak cucu Adam, khususnya anak-anak muda. Itu adalah perintah suci dari Rasuulullah (s)! Orang yang bekerja di luar rumah paling tidak sudah berusia 25, 30, atau empat puluh tahun, dan pekerjaan mereka adalah penting, jadi mereka tidak keluar rumah hanya untuk bersenang-senang, karena itu sudah jelas dilarang.

Di kawasan (Non-Muslim), di Eropa dan negeri-negeri Barat, mereka tidak mengikuti Syariah yang suci. Orang-orang bekerja siang atau malam, pria dan wanita, hal itu bertentangan dengan perintah surgawi yang suci. Tetapi mereka menghasilkan lebih banyak uang dan mereka pikir banyak uang berarti lebih banyak membawa kebahagiaan, tetapi itu tidak akan seperti itu, tidak akan pernah! Kalian banyak bertemu dengan orang yang kaya raya, tetapi mereka tidak bahagia dan mereka belum mencapai kebahagiaan (sejati) di dalam hidup mereka.

Kita tidak bisa menggunakan itu sebagai alasan. Setiap orang di negeri-negeri Barat harus mengikuti aturan mereka. Islam dengan sendirinya tetap sekuat Islam pada periode awalnya, tetapi orang-orang lemah dalam pemahaman bagaimana melaksanakan aturan-aturan Islam. Barang siapa yang ingin melaksanakan aturan Islam, tidak perlu baginya untuk pergi ke negeri-negeri orang yang tak beriman, negeri-negeri non-Muslim, tidak. Jika mereka pergi ke sana, mereka akan mengemban tanggung jawab itu. Jika saya mengatakan hal itu, bagaimana kita akan bekerja di malam hari? Apa yang harus kita lakukan? Sebagaimana sabda Nabi (s), kalian harus berada di (dalam rumah) setelah waktu Isya, semua pria dan anak-anak muda harus berada di rumah mereka.

Mawlana Syekh Hisyam: Bagaimana dengan pekerjaan di malam hari seperti di rumah sakit, atau dengan polisi?

Mawlana Syekh Nazim: Biarkan itu. Saya katakan kepada kalian, jika kalian tidak mengerti. Kalian harus mengikuti aturan Eropa, kalian tidak bisa mengikuti aturan Islam (di Barat). Tetapi kalian harus menjaga perintah agar tidak berada di luar rumah setelah Maghrib dengan sebaik-baiknya. Kami hanya mengatakan bahwa mereka yang mempunyai tanggung jawab, mereka boleh bekerja, tetapi untuk wanita, kami tidak dapat mengatakan apa-apa. Kami katakan….

Mawlana Syekh Hisyam: Ada para perawat, Sayyidii; sebagian besar rumah sakit mempunyai perawat wanita...?

Mawlana Syekh Nazim: Mereka tidak pergi ke tampat disko! Pekerjaannya di sana. Semoga Allah mengampuni kita. Semua yang kita serang adalah aturan hidup setani yang membuat orang semakin terperosok ke dalam perangkap Setan dan meninggalkan Iman mereka, dan mereka akan menjadi para penghuni Neraka! Saya tidak bisa memberikan suatu fatwa bagi orang-orang itu. Kita bisa mengatakan, Allah memberi kepada kalian, orang-orang yang tinggal di negeri-negeri Barat, dan Dia memberi kalian rezeki kalian, dan Dia juga dapat memberikan rezeki kalian di tempat asal kalian juga. Tetapi iman manusia begitu lemah bahwa mereka pikir Allah hanya akan memberikan rezeki mereka di negeri-negeri Barat.

Mawlana Syekh Hisyam: Ada sebagian orang yang pergi ke majelis zikir setelah pukul 9 malam.

Mawlana Syekh Nazim: Mereka tidak pergi ke tempat disko, a`uudzu billah min asy-Syaytani 'r-rajiim!

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

zhahara ’l-fasad fi ’l-barri wa 'l-bahr bimaa kasaabat aydin-naass li-yadziiqahum ba`dh alladzii `amiluu la`alahum yarji`uun.

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya (Allah) bisa membuat mereka merasakan sebagian dari perbuatan mereka akan mereka kembali (dari perbuatan buruknya). (Surat ar-Rum, 30:41)

Kalian mengerti ayatu ’l-kariimah ini. Manusia di abad ke-21 ini 100% akan mengikuti jalan hidup setani, atau sistem kehidupan setani. Nahnu musy raadiin bi (kami tidak menerima ini) sistem kehidupan setani ini, yang berpikir, “Tidak ada jalan bagi kita untuk makan (mencari nafkah secara halal) di tanah air kita!” Jangan ikuti aturan orang-orang yang tak beriman!

Fatihah.

UA-984942-2