Available in: English   Bahasa   Go to media page

Konsekuensi Dari Meninggalkan Prinsip-Prinsip Islam

Sultan al-Awliya

Mawlana Syaikh Nazim al-Haqqani

8 Februari 2011 Lefke, Siprus

Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahim

Orang berpikir bahwa anak-anak merupakan beban berat bagi orang tua. Ini adalah ide setan, membuat orang berpikir bahwa tidak perlu untuk memiliki anak. Pada kenyataannya, memiliki banyak anak merupakan berkah bagi orang tuanya. Dalam zaman jaahiliyya, "zaman kebodohan," orang berpikir memiliki banyak anak adalah beban bagi keluarga, tapi ide ini salah. Setiap anak datang dengan rezekinya masing-masing, yang telah ditulis bagi mereka sesuai dengan jumlah anak yang dikirim, itu bukan karena pasangan hidupnya. Semua orang datang dengan ketentuannya sendiri. Ar-rizqu maqsumun, "ketentuan rezeki ini telah dibagi untuk semua orang."

Tapi ide-ide manusia zaman ini menentang setiap syariat, haqiqat, prinsip Islam, yang begitu sempurna. Pikiran mereka benar-benar salah. Oleh karena itu, banyak manusia sekarang berlari mengejar dan memakai prinsip-prinsip buatan manusia, yang merupakan prinsip yang salah dan palsu. Prinsip yang benar dan sejati hanya datang dari Surga melalui para nabi.

Manusia diciptakan dengan berbagai tingkatannya sesuai dengan penciptaan setiap manusia. Mereka berpikir semua orang dapat membawa prinsip untuk dirinya sendiri dan mengikutinya, tetapi bahkan mereka tidak pernah mengikuti prinsip ini meskipun sekali saja. Mereka bersikeras dengan prinsipnya sendiri, dan mereka menolak prinsip lain dan mengatakan, "Tidak!"

Kebanyakan mereka mengatakan, Siapakah kau yang mengatakan, "Ini prinsip saya". Prinsip saya? Prinsip atau dasar pondasi kalian adalah nol, karena prinsip dan dasar kalian itu tidak datang dari Surga, melalui orang-orang yang dikirim dari surga (para Nabi), maka prinsip mereka tidak memiliki nilai apapun. Ibarat mereka menempatkan sebuah cincin plastik bukannya berlian yang sesungguhnya. Berapakah nilai dari berlian asli dan berapa nilai dari berlian imitasi? Sekarang orang tidak membedakan antara realitas sejati dan kepalsuan.

Oleh karena itu, pemerintahan saat ini memiliki begitu banyak anggota Parlemen, masing-masing dari mereka berdiri dan menyatakan, "Apa yang saya katakan kepadamu adalah yang terbaik." Yang lain datang dan berkata, "Tidak, kami tidak menerima prinsip-prinsipmu, itu seperti kotoran hewan”. Kemudian yang lain melemparkan sepatu ke kepalanya”.

Tidak ada adab lagi, karena tidak semua orang bisa mengatakan bahwa saya membawa prinsip baru. Prinsip yang sejati datang dari Surga, dari Sang Pencipta. Siapakah diri kalian yang mengatakan, "Saya menciptakan prinsip baru". Orang yang pertama berkata, "Ini adalah yang terbaik," dan yang kedua mengatakan, "Tidak, apa yang saya katakan adalah yang terbaik." Kemudian yang ketiga berkata "Haatu Burhaanukum, bawalah bukti Anda bahwa itu adalah yang terbaik!" Apakah kalian membawa bukti-bukti itu, semua menjadi campur aduk! Seluruh dunia kini sekarang menjadi terbalik, manusia telah jatuh kedalam sebuah lembah di mana tidak ada cara untuk keluar dari masalah, tidak ada kemungkinan lain, baik untuk tinggal didalam lubang itu atau untuk keluar dari lubang itu. Sekarang diseluruh dunia, anggota parlemen membuat setiap orang untuk berbicara. Apa yang mereka katakan? Siapa yang menerima pernyataan deklarasi kalian? Tidak ada. Dan pimpinan DPR dan beberapa

anggota parlemen datang dan menulis sesuatu kemudian membacakan kepada setiap anggota dewan. Mereka para anggota dewan tidak mengatakan apa-apa, tetapi diantara mereka sendiri mereka berkata, "Pimpinan kami, dia tidak tahu apa-apa." Kemudian mereka berkata, "Interupsi, biarkan aku berbicara."

Sekarang berbagai krisis datang tak terhitung jumlahnya dan semakin banyak kesulitan dialami manusia, berbagai jenis kesulitan, lihatlah bahkan kalian tidak dapat menemukan dua orang yang mengatakan kepada satu sama lain, "Ya perkataanmu yang benar?" kemudian orang kedua mengatakan, "Perkataanmu lah yang benar?"

Sekarang mereka meminta untuk menemukan cara untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Bagaimana mereka bisa menyelamatkan diri? Ini adalah bagaikan kita menempatkan disebuah mangkuk yang sama berbagai macam makanan : ada lentil, gandum, barley, tomat, minyak zaitun, dan pada saat yang sama seseorang meminta untuk menambahkan gula, yang lain mengatakan, "Tidak, kita harus menaruh garam disini," sementara yang lain berkata, "Tidak, Anda tidak dapat menambahkan garam tanpa cuka, tidak bisa! Kita harus menempatkan bumbu ini. Siapakah yang akan memakan makanan yang aneh ini?.

Manusia yang sejati tidak pernah menerima kebodohan seperti itu, tidak. Itu adalah masalah utama didunia saat ini, dimana diperlukan pencerahan dari orang-orang yang memilki pemahaman, tetapi mereka tidak pernah menerima apapun dari orang lain dan mereka lebih senang berkata, "Menurut pendapat saya atau prinsip saya adalah melakukan hal ini seperti ini." Tidak ada yang menerima prinsip orang lain! Oleh karena itu, akan terjadi begitu banyak prinsip yang tidak dapat diterima hingga menjadi seperti bukit raksasa dan kita tidak dapat menemukan jalan apapun untuk keluar dari berbagai masalah ini.

Sekarang manusia mencapai titik puncak, dimana mereka begitu sombong dan bangga dengan dirinya sendiri, sehingga mereka tidak mau menerima pendapat orang lain. Sampai manusia mau menerima prinsip-prinsip surgawi, maka semua krisis atau kesulitan ekonomi dan setiap cabang kehidupan tidak akan bisa diatasi! Semoga Allah mengampuni kita, dan mengirimkan seseorang yang akan menghancurkan ide-ide dan prinsip yang salah dan membawa kembali prinsip-prinsip surgawi. Maka dunia akan menjadi semakin baik! Semoga Allah mengampuni kita. Fatihah.

Oleh karena itu, apa yang terjadi di Mesir, Libya atau di Tunisia atau disetiap tempat didunia ini, mereka mengatakan, "Tidak, Anda salah, anda harus turun dan aku harus naik untuk memimpin? "Tidak, dia harus turun! Kita harus menggantikannya di sana dan ketika anda duduk di sana, kalian juga akan membawa berbagai jenis prinsip lain yang tidak benar. Orang bertengkar satusama lain. Tidak pernah tertulis didalam kitab suci bahwa kalian boleh melawan pemerintah.

Begitu banyak masalah dan perkelahian. Dan mereka berusaha mencari cara terbaik. Hanya bersama prinsip surgawi kalian sukses, jika kalian bisa menjaga prinsip surgawi (Syariat Allah) maka kalian akan berbahagia, dan jika tidak, maka kalian akan berada dalam kesulitan, dan setiap orang akan bertengkar satu sama lain.

Di sini kita menunggu perintah surgawi dari Sayyidina Imam Mahdi (as), dan juga seseorang yang datang setelah dia, yang akan membawa dan membuka Qur'an Suci dan dia akan berbicara dengan pemahaman yang benar yang berasal dari Qur’an yang Suci. Jika mereka tidak mau menerima prinsip surgawi ini, maka mereka akan saling bunuh dan saling memakan satu sama lain di parlemen-parlemen di setiap negara. Semoga Allah mengampuni kita. Fatihah. Amman Yaa Rabbi, Amman Yaa Rabbi!

Wa min Allah at Tawfiq

UA-984942-2