Go to media page Available in: English   Bahasa  

Pilih: Kerendahan Hati atau Arogansi?

Mawlana Shaykh Hisham Kabbani

10 September 2010 Burton, Michigan

Jumu`ah Khutbah at As-Siddiq Mosque

Wahai Muslim! Wahai Mukmin!

لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا

Laa yukallifullahu nafsan illa wusa`aha,

Allah (swt) tidak memberikan beban kepada seseorang melebihi apa yang dapat ia tanggung. (al-Baqarah 2:286)

Dan Nabi (s) bersabda,

كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته

kullukum ra`in wa kullukum mas'uulun `an ra`iyyatih

Kalian semua adalah gembala dan kalian bertanggung jawab terhadap hewan ternak kalian.

Itu artinya sebagai ayah dan ibu dari sebuah rumah, kalian bertanggung jawab terhadap seluruh isi rumah. Ada rumah, ada masjid, ada masyarakat, ada negeri, dan setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk menggembalakan apa yang telah ditetapkan oleh Allah (swt) bagi mereka. Kalian harus berusaha sebaik mungkin untuk menekan fitnah sekecil-kecilnya. Di mana pun terjadi fitnah, menghindarinya adalah yang terbaik. Jangan membakar tangan kalian, sebagaimana Nabi (s) bersabda mengenai Tanda-Tanda Hari Kiamat:

ستكون فتن كقطع الليل المظلم

Satakunuu fitanan kaqita`ti 'l-layli 'l-muzhlim

Akan terjadi kekacauan seperti potongan malam yang gelap.

Ini artinya akan terjadi fitnah di mana-mana.

Dalam hadis yang lain:

ستكون فتن القاعد فيها خير من القائم والقائم فيها خير من الماشي والماشي فيها خير من الساعي ومن يشرف لها تستشرفه

Al-qa`idu khayrun fiihi min al-qaa'im, wa 'l-qaa'imu fiihaa khayrun min as-saa`ii wa man yusyarrif lahaa tasyarrafahu.

Siapa yang duduk di dalam rumah lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri di sana lebih baik daripada orang yang berjalan, dan orang yang berjalan di sana lebih baik daripada orang yang berlari, dan siapa yang mengindahkannya, ia akan menjadi terhormat.

Orang itu berdiri dan menonton. Mengapa kalian ingin menontonnya dan membebani kalian sendiri, berpikir tentang apa yang kalian saksikan? Melihat melalui jendela, ini artinya segala sesuatu yang kalian lihat, termasuk pada TV dan internet. Mengapa kalian ingin melibatkan diri kalian dengan segala sesuatu yang bukan urusan kalian, melainkan hanya akan mendatangkan kegelapan ke dalam kalbu kalian? Wa 'l-qa`idu fiihaa khayrun min al-maasyii, "Dan orang yang berdiri lebih baik daripada orang yang berjalan (ke arah fitnah itu)." Sekarang kalian bisa berjalan dengan mudah, dengan telepon, dengan internet, dengan pesan tertulis. Jadi kalian tidak perlu untuk menjadi bagian dari itu, biarkan mereka membakar jari mereka dengan apa yang mereka lakukan, dan kita akan duduk di belakang, melihat diri kita sendiri dari belakang. Tidak perlu untuk menyaksikan mereka.

Semoga Allah (swt) menjaga kita terhindar dari fitnah, karena ini adalah fitnah dari Hari Kiamat, fitnah dari arogansi atau kesombongan dan siapa yang akan lebih kuat daripada yang lain. Ini adalah tanda dari jabbaaruun, diktator, tiran. Para tiran, mereka keras kepala dan kukuh dengan pendirian mereka.

‏ ‏تحاجت ‏ ‏الجنة والنار فقالت النار ‏ ‏أوثرت ‏ ‏بالمتكبرين ‏ ‏والمتجبرين ‏ ‏وقالت الجنة ما لي لا يدخلني إلا ضعفاء الناس ‏ ‏وسقطهم ‏ ‏قال الله تبارك وتعالى للجنة أنت رحمتي أرحم بك من أشاء من عبادي وقال للنار إنما أنت عذابي أعذب بك من أشاء من عبادي ولكل واحدة منهما ملؤها فأما النار فلا تمتلئ حتى يضع رجله فتقول قط قط فهنالك تمتلئ ‏ ‏ويزوى ‏ ‏بعضها إلى بعض ولا يظلم الله عز وجل من خلقه أحدا وأما الجنة فإن الله عز وجل ‏ ‏ينشئ ‏ ‏لها خلقا

Nabi (s) bersabda, "Surga dan Neraka saling berbicara, dan Neraka berkata, 'Aku telah diberi hak untuk menerima orang-orang yang sombong dan juga para tiran.' Surga berkata, 'Ada apa denganku? Mengapa hanya orang-orang yang lemah dan rendah hati di antara manusia yang memasukiku?' Mengenai hal itu Allah (swt) berkata kepada Surga, 'Engkau adalah Rahmat-Ku yang Aku berikan kepada hamba-hamba yang Aku kehendaki.' Lalu Allah (swt) berkata kepada Neraka, 'Engkau adalah (alat untuk) menghukum di mana Aku memberi hukuman kepada budak-budak yang Aku kehendaki. Dan masing-masing dari kalian akan mendapatkan penghuninya.' Sementara bagi Neraka, ia tidak akan diisi sampai Allah (swt) meletakkan Kaki-Nya di atasnya kemudian Neraka akan berkata, 'Cukup! Cukup! Pada saat itu ia akan diisi, dan bagian-bagian lainnya akan datang lebih dekat satu sama lain, dan Allah (swt) tidak akan salah terhadap ciptaan-Nya. Dan mengenai Surga, Allah (swt) akan menciptakan makhluk baru untuk mengisinya." (Bukhari)

Diriwayatkan oleh Abi Sayyid al-Khudri (r), dan diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwa Nabi (s) bersabda, "Surga dan Neraka mengeluh di Hadirat Allah karena mereka ingin agar manusia menjadi penghuni mereka. Surga ingin agar manusia menghuni Surga, sementara Neraka ingin agar manusia menjadi penghuni Neraka."

Jadi, jika kalian menginginkan Surga, maka ikuti hadis ini, dan jika kalian ingin Neraka, ikuti tanda-tanda yang disebutkan dalam hadis ini!

Allah (swt) bertanya kepada Neraka, "Mengapa kalian mengeluh, apa yang kalian inginkan?" faqaalat an-naar awritstu al-mutakabiruun, "Neraka berkata, 'Kami menginginkan penghuni kami.'" Allah (swt) berkata, "Baiklah, ambil para tiran, orang-orang yang keras kepala, dan orang-orang yang arogan yang tidak bisa berpindah dari posisi mereka.'"

Seseorang berkata, "Aku adalah Namrud," dan yang lain berkata, "Tidak, akulah Namrud!" Namrud adalah orang yang membakar Sayyidina Ibrahim (a), ia adalah seorang tiran yang arogan!

(Melanjutkan hadis) Jadi Neraka berkata, "Yaa Rabbii! Berikan aku seseorang untuk mengisi Api Nerakaku!" Allah berkata, "Baiklah, ambil para tiran, orang-orang yang arogan."

Wahai Mukmin! Jangan sampai kita menjadi tiran, orang yang arogan! Jangan bersikukuh dengan pendapat kalian, jadilah orang yang mudah, biarkan saja!

Surga berkata, "Ya Allah! Berikan aku milikku."

Allah bertanya, "Apa yang kau inginkan?"

"Yaa Rabbii! Berikan aku dhu`afa an-naas, orang-orang yang lemah (orang-orang yang rendah hati)."

Surga tidak menginginkan orang-orang yang arogan; Surga hanya menginginkan orang-orang yang rendah hati. Dapatkah dua orang berendah hati satu sama lain? Cek diri kalian. Jika seseorang membuat kalian marah, dapatkan kalian dengan rendah hati berkata, "Maafkan aku, Allah membuatmu mengatakan hal yang benar tentang diriku, aku arogan. Maafkan aku." atau kalian bertengkar dengannya? Kalian tidak suka bila seseorang mengatakan sesuatu untuk memperbaiki kalian dan kalian berkata, "Jangan ikut campur," karena kalian tidak bisa menerima nasihatnya. Jadi bagi mereka yang tidak rendah hati, Api Neraka menanti mereka, dan bagi mereka yang rendah hati, Surga menanti mereka.

Surga berkata, "Ya Allah! Berikan aku orang yang rendah hati dan darwis, orang yang sederhana."

Allah (swt) memutuskan antara mereka berdua, dan Nabi (s) bersabda bahwa Allah (swt) berfirman, "Engkau adalah Surga-Ku dan Aku akan mengirimkan Rahmat-Ku melaluimu untuk orang-orang yang Ku-kehendaki. Aku akan memberimu penghuni yang Ku-kehendaki untuk menghunimu. Dan Engkau adalah Neraka-Ku, di mana Aku akan menghukum orang-orang yang tidak Ku-sukai."

Itu artinya orang-orang yang arogan dan keras kepala akan menghuni Neraka; dan mereka yang sederhana dan rendah hati akan menjadi penghuni Surga. Pilihannya ada pada kalian! Jadilah orang yang sederhana, jadilah orang yang rendah hati, dan Allah (swt) akan mengampuni dosa-dosa kalian. Kita semua melakukan dosa; jangan mengatakan, "Tidak, aku tidak berdosa."

Anak-anak muda yang belum mencapai akil balig tidak mempunyai dosa, dan ibadah mereka dituliskan untuk orang tuanya. Jika kalian membesarkan seorang anak dalam Islam, itu akan dituliskan bagi orang tuanya. Tetapi ketika kalian beranjak dewasa, tanggung jawabnya menjadi milik kalian.

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

faman ya`mal mitsqaala dzarratin khayraan yarahu wa man ya`mal mitsqaala dzarratin syarraan yarah.

Barang siapa yang melakukan perbuatan baik bahkan seberat atom (zarah) maka ia akan mendapatkan balasannya, dan barang siapa yang melakukan kejahatan walaupun seberat atom (atau sebesar semut), ia juga akan mendapatkan balasannya. (al-Zalzalah, 99:7,8)

Allah Maha Pemurah terhadap kalian jika kalian rendah hati, tetapi Dia akan menghukum kalian, jika kalian bersikap seperti tiran, jadi pilihlah apa yang kalian inginkan. Bahkan jika seseorang datang dan berteriak di hadapan kalian, apa yang harus kalian katakan kepadanya? “Semoga Allah (swt) mengampunimu dan mengampuniku, wahai saudaraku.” Kalian harus memaafkan. Jadi jangan harapkan pahala dari manusia. Dengan apa mereka akan memberi balasan untuk kalian, dengan jam tangan, cincin? Tetapi jika kalian sabar dan rendah hati, Allah (swt) akan memberi pahala untuk kalian. Jangan biarkan itu masuk lewat telinga yang satu lalu keluar lewat telinga yang lain. Biarkan itu masuk lewat telinga kalian dan berhenti di sana, di dalam telinga bagian dalam kalian. Kadang-kadang telinga bagian dalam mempunyai infeksi yang berair dan kalian harus pergi ke dokter, “Oh, aku mempunyai sejenis penyakit.” Lalu dokter akan memasukkan sebuah tabung untuk mengeringkannya. Dalam spiritualitas hal itu berlaku sebaliknya, jangan dikeringkan, ambil nasihatnya, letakkan di dalam telinga bagian dalam kalian dan biarkan tinggal di sana, itu akan mengingatkan kalian suatu hari nanti, bahwa Allah (swt) menyelamatkan kalian karena kesederhanaan dan kerendahan hati kalian.

Nabi (s) bersabda, “Di Hari Kiamat, pria, ar-rajul, yang gemuk, samiin, yang berada di Hadirat Allah (swt) dengan segala kegemukan mereka dan tubuh yang besar, seberat kira-kira 1.000 ton, mereka tidak mempunyai berat bahkan seberat sayap nyamuk.”

Apakah artinya itu? Itu artinya barang siapa yang di dunia mengejar kekayaan, menjadi tiran, melakukan dosa, bersikap arogan, siapa pun yang merupakan tokoh berpengaruh di dunia. Mungkin orang-orang datang kepada mereka untuk urusan bisnis. Itu artinya mereka yang melakukan usahanya di dunia, berpikir bahwa mereka membuatnya untuk mereka sendiri tanpa Allah, mereka akan menjadi orang-orang yang gemuk. Setan memompa mereka dengan helium sehingga membuat mereka melayang, mereka pikir bahwa mereka terangkat, mereka berpikir bahwa setiap orang harus menjadi budak mereka, mereka pikir bahwa mereka adalah yang terdekat (dengan Allah), tetapi mereka adalah yang terjauh! Mereka datang ke Hari Kiamat dengan berpikir bahwa mereka akan berada pada garis pertama, tetapi bagi Allah (swt), semua ibadah mereka tidak mencapai seberat sayap seekor nyamuk, karena mereka arogan dan tiran!

Wahai Muslim! Kita tidak bisa menjadi orang yang arogan dan tiran, atau Allah (swt) akan melempar amal kalian ke dalam kotak sampah! Amal apapun yang kalian lakukan, kalian harus menjadi orang yang rendah hati agar itu bisa menyelamatkan kalian di Hari Kiamat! Tetapi bila kalian melakukannya untuk pamer (agar terlihat), itu adalah syirik karena kalian meletakkan diri kalian bersama Allah (swt)!

Nabi (s) bersabda, dan Abu Hurayrah (r) melaporkan:

رب اشعث اغبر لو اقسم على الله لأبره

rubba asy`ats aghbara law aqsama `ala allahi la-abbarah.

Barangkali ada seseorang yang kumal, orang yang lusuh, tetapi bila ia bersumpah menyebut nama Allah, Allah akan memenuhinya. (Muslim)

Kadang-kadang ada orang yang datang dan salat, menjadi bagian dari masyarakat, tetapi orang melihatnya dengan pandangan yang buruk karena ia tidak mempunyai pakaian yang bagus, atau karena ia kotor. Orang ingin menyingkirkannya, madfu`an bi 'l-abwaab, mereka tidak senang untuk bertemu dengannya di depan, mereka ingin agar ia duduk di pintu dengan rambuatnya yang berminyak, pakaian yang kotor, dengan bau yang menyengat. “Ia begitu bau!” Oh, Saya banyak mendengar hal ini, apa yang kalian cium, ego kalian? Jika Allah (swt) melepas bau yang menyengat dari ego kalian, seluruh dunia akan jatuh pingsan karenanya! Jadi orang itu yang di mata kalian, bau dan kotor, mengenakan pakaian yang lusuh, jika ia meminta sesuatu kepada Allah (swt), Allah (swt) akan menjawabnya segera karena Allah (swt) melihat apa yang ada di dalamnya. rubba asy`ats aghbara law aqsama `ala allahi la-abbarah. Orang-orang mendorongnya keluar dan berkata, “Oh kau, pindahlah!” Lalu ia berpindah, tetapi bila ia meminta kepada Allah (swt) dengan satu doa, Allah (swt) akan menghilangkan bebannya dan mengabulkan doanya.

Itulah sebabnya jika kadang-kdang kalian melihat pengemis di jalanan, jangan memandangnya dengan pandangan yang merendahkan, mungkin saja mereka itu adalah wali, atau seorang yang beriman, dan mungkin Allah (swt) sedang menguji kalian. Bawalah uang receh dalam kantong kalian, jika ada yang memintanya; maka itu bukanlah uang kalian; itu adalah uang Allah! Jangan katakan, “Pergi, aku tidak menginginkanmu!” Kadang-kadang mereka datang untuk mencuci mobil kalian, bahkan jika kalian baru saja mencucinya, biarkan mereka mengotorinya, dan Allah (swt) akan mengampuni kalian. Seseorang bisa masuk ke dalam masjid dan ia bau, tidak mengapa, itu lebih baik daripada bau Api Neraka!

Saya akan mengakhirinya dengan sebuah hadis:

عن سهل بن سعد الساعدي رضي الله عنه أنه قال : " مرّ رجل على رسول الله - صلى الله عليه وسلم - فقال لرجل عنده جالس : ( ما رأيك في هذا ؟) ، فقال: رجلٌ من أشراف الناس، هذا والله حريٌّ إن خطب أن يُنكح، وإن شفع أن يُشفّع، فسكت رسول الله - صلى الله عليه وسلم -، ثم مرّ رجل فقال له رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : (ما رأيك في هذا ؟) ، فقال: يا رسول الله، هذا رجل من فقراء المسلمين، هذا حريُّ إن خطب أن لا ينكح، وإن شفع أن لا يشفّع، وإن قال أن لا يسمع لقوله، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ( هذا خير من ملء الأرض مثل هذا) "، رواه البخاري

Ibn `Abbas (r) meriwayatkan, “Suatu ketika Nabi (s) sedang duduk bersama seorang (Sahabat) di mana seorang pria lewat (di hadapannya), lalu Nabi (s) bertanya kepada orang yang duduk bersamanya (seorang Sahaabi), 'Menurutmu bagaimana orang yang baru saja lewat tadi?' (Yang ditanya menjawab), 'Ia adalah salah satu orang terpandang di masyarakat. Allah (swt) adalah saksiku, jika orang itu meminta seseorang untuk menikahi putrinya, orang-orang akan segera menerimanya! Dan jika orang memintanya untuk menjadi penengah untuk mengatasi masalah-masalah mereka, maka orang akan menerima arbitrasinya dan masalah itu akan dapat diselesaikan.’ Nabi (s) tidak mengatakan apa-apa. Lalu seseorang yang lainnya lewat dan Nabi (s) bertanya, ‘Bagaimana pendapatmu dengan orang itu?’ Dan sahabi itu menjawab, ‘Yaa Rasuulullah, haadza rajulun min fuqaraa al-muslimiin, ini adalah orang yang berasal dari kalangan fakir miskin dalam masyarakat Muslim, (artinya ia tidak mempunyai apa-apa, orang memberinya sedekah untuknya.) Jika ia meminta orang untuk menikahi putrinya, mereka akan mengusirnya, dan berkata, ‘Betapa beraninya kau!’..”

Tidakkah kalian mendengar banyak hal seperti itu, jika sesorang yang miskin datang untuk meminta menikahi putri orang kaya atau orang terpandang di masyarakat, mereka menolaknya dengan mengatakan, “Betapa beraninya kau meminta untuk menikahi putriku?”

(Melanjutkan hadis) " ...'Dan jika ia meminta seseorang untuk menjadi perantara baginya jika ia mempunyai amsalah, mereka tidak mau melakukannya karena ia bukanlah apa-apa di masyarakat. Jika ia mengatakan sesuatu, orang tidak akan mendengarnya, karena di mata mereka ia bukanlah apa-apa.’ Dan Nabi (s) berkata, ‘Bahkan jika seluruh bumi ini penuh dengan orang-orang seperti orang pertama (yang kaya), orang miskin itu lebih baik bagi Allah! Jika ia meminta, doanya tidak akan ditolak!'" (akhir dari hadis suci, Bukhari)

Jadi, itulah yang Nabi (s) katakan, jadilah orang yang sederhana, rendah hati, jadilah seorang darwis, jangan menjadi orang yang arogan seperti merak, jangan menjadi jabbaar, mutakabbir, orang-orang yang sangat berkuasa. Jangan memandang rendah seseorang seolah-olah mereka adalah budak-budak kalian, sebagaimana yang kini terjadi di mana-mana.

Semoga Allah (swt) mengampuni dosa-dosa kita! Dosa apapun yang kalian miliki, istighfar membuat dosa kalian hilang, tetapi bila kalian tidak ingat bahwa kalian harus menyingkirkan kemarahan dan tirani dari diri kalian, kalian akan diputuskan sebagai tiran pada Hari Perhitungan! Jadilah orang yang rendah hati. Nabi (s) adalah orang yang paling rendah hati! Allah (swt) mengangkatnya hingga qaba qawsayni aw adna (jarak antara dua busur atau yang lebih dekat lagi). Ibliis adalah yang paling arogan, dan Allah (swt) mengutuknya ke Neraka terendah. Jadi itu adalah pilihan kalian: apakah kalian ingin menjadi rendah hati, atau arogan? Semoga Allah (swt) menjadikan kita orang yang rendah hati!

(doa)

UA-984942-2