Go to media page Available in: English   Bahasa   Turkish  

Kita Diperintahkan untuk Membagi Kekayaan Kita dengan Orang yang Membutuhkan

Sultan al-Awliya

Mawlana Syekh Nazim al-Haqqani

18 September 2010 Lefke, Cyprus

(Mawlana Syekh berdiri) Laa ilaaha illa-Llah. Laa ilaaha illa-Llah. Laa ilaaha illa-Llah Muhammadun Rasuulullah `alayhi shalaatullah wa salaamu, Khazaliqa as-salaamu alaykum yaa anbiya Allah, yaa `ibaadAllah as-shalihiin, yaa rijalAllah amiduuna bi madadikum. A`uudzu billahi min asy-Syaythani 'r-rajiim. Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim, laa hawla wa la quwatta illa billahi 'l-`Aliyyu 'l-`Azhiim (Mawlana Syekh duduk).

Tsumma salaamu `alayk yaa Shahib az-Zamaan. As-salaamu `alayk yaa Qutb az-Zamaan, as-salaamu alaykum yaa as-haab an-nawbah fii masyaariq wal `ardh wa maghaaribihaa. (Mawlana Syekh bernyanyi dalam bahasa Turki)

Tsumma as-salaamu `alaykum, wahai pada hadirin! Masyaa-Allah, jama`tum, hari ini banyak sekali, banyak sekali uang yang kalian dapatkan. Kalian bergembira sekarang karena kalian mendapat jutaan atau milyaran poundsterling, euro atau dolar. Senang? Apa yang kalian berikan untuk sedekah minggu ini? Katakan, "Kami melakukan ini, itu." Di masa lalu, seluruh Sultan memberi sedekah atas nama mereka, untuk membuat namanya hidup sepanjang masa, untuk itu dikatakan, "Allah memberkati mereka di mana mereka membangun masjid yang sangat besar untuk fakir miskin, imaraat khanna, di mana orang-orang miskin datang untuk makan, minum dan beristirahat." Dan mereka membangun begitu banyak madrasah dengan uang mereka sendiri demi sedekah kepada umat Nabi Penutup (s), semoga kedamaian senantiasa tercurah kepada beliau--di mana orang dapat belajar dan melakukan yang terbaik untuk Tuhan mereka, Allah (swt).

Ya, ada level manusia di mana para nabi berkata, "Lakukanlah pengabdianmu! Lakukanlah yang terbaik bagi Tuhanmu." Mereka adalah level manusia pertama yang diserukan oleh para nabi. Kemudian para nabi berseru kepada kelompok berikutnya, "Kalian juga memberikan sedekah untuk manusia, mengangkat beban mereka. Itu adalah karunia dari Allah (swt) demi kehormatan hamba-Nya yang paling mulia." Yaa Rabbii, tawbah yaa Rabbii. Sekelompok orang juga telah dipanggil untuk memberikan sedekah kepada manusia, untuk membuat orang-orang itu bahagia.

Wahai ulama-ulama Salafi! Marhaban! Kayfa syaafikum al-yawm? Apakah kalian bahagia? Bahagia! Allah Allah, SubhaanAllah. Bagaimana menurut kalian tentang hadiits asy-syariif dari Nabi Penutup (s): (Mawlana Syekh berdiri)

الجزاء من جنس العمل

Al-jazau min jins al-`amal, kama tadiirutun.

Hukuman/pahala berasal dari aspek pekerjaan.

Saya mengetahui beberapa hadis juga. (Mawlana Syekh duduk) Itu sangat penting dan saya mengalamatkan ini kepada ulama-ulama Salafi yang mengklaim bahwa mereka adalah ulama, orang-orang terpelajar yang diperintahkan untuk mengajarkan manusia. Itulah misi mereka, mereka harus mengajarkan manusia dan mengatakan kepada mereka, al-jazau min jins al-`amal. Ada jazaa'an hasanan, bagi orang yang melakukan pekerjaan baik, jika mereka melakukan perbuatan baik, mereka akan diberi ganjaran dengan kebaikan. Orang yang memberi sedekah, melakukan pelayanan/ibadah yang baik, Allah (swt) tidak memerlukan ibadah kita, tetapi Dia selalu meminta, "Wahai hamba-hamba-Ku, jagalah hamba-hamba-Ku yang lemah. Ya, Aku memang dapat memberinya, Aku dapat membuat sebagian orang menjadi kaya dan sebagian yang lain menjadi orang yang membutuhkan. Mereka yang telah Kuberikan kekuatan untuk melakukan perbuatan baik dan memberikan sedekah, Aku tinggalkan mereka dan berkata, 'Wahai hamba-hamba-Ku yang kaya raya! Jagalah orang-orang yang lemah, berikan sedekahmu untuk mereka. Wahai manusia, perlakukanlah mereka dengan adil, jagalah keadilan. Wahai hamba-Ku yang berkuasa dan yang kaya raya! Jagalah dan bantulah hamba-hamba-Ku yang lemah."

Wahai ulama-ulama Salafi! Allah (swt) ingin agar orang-orang yang lemah dilindungi. Dia adalah Qadir, Muqtadir! Dia dapat melakukan apa saja dan perintah-Nya adalah antara kaf dan nuun. Tetapi kalian harus memikirkannya, kalian harus memberikan nasihat kalian kepada raja, malik, umara, dan orang-orang kaya.

Wahai manusia! Datanglah dan lakukan sesuatu yang baik. Demi Tuhan kalian, jagalah orang-orang yang lemah dan berikanlah sedekah untuk mereka, agar mereka bahagia dan membuat Allah rida. Untuk apa? Allah (swt) mengaruniai kalian sesuatu dan kalian memberikannya kepada orang lain. Kita masih jauh dari makna sesungguhnya menjadi "hamba yang baik" bagi Tuhan Surgawi! Dia menganugerahi kalian dengan harta kekayaan untuk menolong orang, bukannya untuk disimpan dalam tabungan kalian, untuk apa?

Allah (swt) berfirman, "Wahai hamba-Ku, jangan simpan emas atau perak, atau permata, tetapi berikan, karena Aku rida ketika kalian memberi dan Aku murka bila kalian tidak memberi."

Ini adalah pembukaan baru bagi seluruh umat, khususnya bagi umat Muslim. Umat Muslim yang seluruh upaya, ijtihad-nya bertujuan untuk mendapat lebih banyak uang, permata dan harta kekayaan! Dan Allah (swt) mampu menurunkan hujan ke beberapa bagian dari benua, dan Muslim yang kaya melihat berita setiap malam bahwa jutaan orang memerlukan segenggam nasi, tetapi mereka tidak peduli, mereka tidak merawat orang-orang itu! Mereka berkata, "Oh! Kami telah mengirim 20 juta. Raja kami baru saja mengirim 50 juta." Itu bukan apa-apa, karena di antara kalian ada yang mempunyai 50 milyar, dan di antara kalian ada yang mempunyai trilyunan, dan sebagian mempunyai quadrilyun! Untuk apa?!! Mengapa ulama-ulama Salafi kita tidak memperingatkan mereka, "Wahai raja, muluuk kami! Wahai raja kami dan orang-orang kaya! Berikan sedekah kalian sebelum kalian dikubur di dalam tanah ini!" Mengapa mereka tidak mengatakannya dan Allah (swt) memerintahkan mereka, wa dzakkir, "Dan ingatkanlah mereka!"

Wahai ulama! Kalian hanya mengaku bahwa kalian adalah ulama-ulama Salafi. Kalian, raja mana di antara raja-raja kalian yang mengirimkan sedekah ke penjuru timur dan barat? Yang mana yang mengirimkan satu milyar dolar atas namanya? Biarkan mereka mengirimkannya, dan kemudian katakan, "Raja kami mengirimkan sejumlah itu." Jika mereka mengirimkannya, mereka harus memperjelasnya, agar orang-orang dapat melihat, dapat gembira dan berdoa untuk mereka, di dunia dan akhirat! Itu adalah hal yang penting. Tetapi ulama kita hanya berkata, "Blah, blah, blah (omong kosong belaka)." Tinggalkan itu dan berilah sedekah! Itu adalah perintah suci dari Allah (swt), bukan dari saya! Saya bukanlah apa-apa, tetapi alladzii antaqa kulla syay hanya antaqanii, "Dia yang membuat segala sesuatunya bicara membuat saya bicara!" Jangan katakan, "Orang tua itu mengatakan hal ini," jangan! Apa yang Dia masukkan ke dalam kalbu saya, saya sampaikan kepada kalian!

Berikanlah sedekah kalian lebih banyak lagi, karena waktunya telah datang, waktu yang disebutkan dalam Syari`atullah, fii akhbarii `akhir az-zamaan, "Kabar tentang Tanda-Tanda Akhir Zaman" dari dunia ini. Kini datang hari yang baru, di mana orang akan mengumpulkan begitu banyak emas, tetapi mereka tidak mengambil dari sana, karena Allah (swt) mengirimkan berkah-Nya untuk orang-orang beriman. Dulu pernah diberikan satu baki jamuan makan untuk Jesus Kristus, apakah hanya satu baki yang ada di Surga? Tetapi ketika Hari Kiamat mendekat, Sayyidina Mahdi (a) pasti datang, dan kemudian Allah (swt) akan mengirimkan baki-baki seperti pada masa Sayyidina `Isa (a), setiap hari, karena sebagian orang akan berkata, astaghfirullah, "Apakah Allah (swt) begitu miskin sehingga Dia hanya mengirimkan satu baki? Bagaimana dengan orang-orang yang lain selama berabad-abad?" Dia diminta untuk memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya bahwa Dia sanggup mengirimkan baki-baki (makanan) setiap kali hamba-Nya membuka matanya dan berkata, "Wahai Tuhan kami! Kirimkan kami dari Baki Rahasia-Mu karena kami sibuk beribadah kepada-Mu! Kami sibuk melayani-Mu! Urzukna, berikanlah rezeki kami," dan Allah (swt) mengirimkan pada masa Imam Mahdi (a) dan `Isa (a), setiap hari akan datang baki-baki (makanan) ke setiap rumah yang mustahil untuk dibawa oleh setiap orang!

(Mawlana Syekh berdiri) Allah (swt) adalah jalaaluhu ghaniyun mutlaq fa`alun limaa yuriid, "Dia Mahakaya, Dia melakukan apa yang Dikehendaki-Nya." (Mawlana Syekh duduk) Hari itu datang, dan ketika ia datang, seberapa nilai dari emas yang kalian simpan? Tidak ada, tidak ada nilainya!

Wahai ulama-ulama Salafi! Wa dzakkir, "dan ingatkanlah mereka," ummat al-Habiib, umat dari Nabi Penutup (s)! Mereka harus berusaha untuk meningkatkan sedekah mereka lebih banyak lagi dari sekarang, lebih banyak dan lebih banyak lagi, karena segera datang waktunya di mana tak ada lagi yang akan menerima sedekah , mereka berkata, "Kami punya dan kami tidak memerlukannya." Masa itu kini telah mendekat sekarang! Saya tidak tahu apakah ia akan terjadi satu tahun, dua tahun atau tiga tahun lagi, ketika Kemurahan, ikraam Surgawi akan datang dari Tuhan Surgawi. Berikan sekarang dan ambillah karunia surgawi sekarang! Jika kalian tidak memberi, kekayaan kalian akan menjadi sia-sia, bagi kalian dan bagi yang lain!

Wahai manusia! Allah (swt) meminta pengabdian yang baik dan dari situ, satu bagian adalah untuk Keagungan-Nya: yaitu ibadah, ibadah, ibadah! Dan bagian kedua bukan untuk-Nya, tetapi berikanlah sedekah untuk fakir miskin. Kini waktunya telah habis. Kita berharap masa-masa itu akan segera datang dan orang-orang akan menemukan di hadapan mereka ada suatu posisi, sesuatu yang membuat mereka tercengang! Berikan sekarang! Jika kalian tidak memberi, kalian akan menangis di Hari Kebangkitan, dan berkata, " Mengapa aku tidak memberi sedekah?" Semoga Allah (swt) mengampuni kita.

Wahai manusia! Itu adalah nasihat yang baik dan ajaran surgawi bagi saya, bagi kalian dan bagi semua orang beriman. Jika seseorang tidak beriman, jangan sibukkan diri kalian dengannya dan jagalah diri kalian dan mintalah ampunan dan berkah Tuhan kalian. Semoga Allah (swt) memberkati kita demi kehormatan Nabi Penutup, Sayyidina Muhammad (s)! (Mawlana Syekh beridiri dan duduk).

Fatihah.

(35 menit) (1011 pemirsa) Alhamdulillah, itu adalah berkahmu (menunjuk pada CC2 yang kembali ke Siprus pada hari ini). Alhamdulillah.

Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah.

UA-984942-2