Saya tidak ingin ada orang yang datang dan berkata, “Saya menyelesaikan puasa lebih awal dari (waktu yang ditetapkan oleh pemerintah) di negeri saya.” Mereka harus mengikuti waktu yang ditetapkan oleh pemegang otoritas keagamaan (Menteri Agama). Mereka telah mengakhiri puasanya 2 hari lebih awal dan mereka harus menggantinya, setiap hari (diganti) dengan 60 hari, kelompok Rabbani ini yang mengakhiri puasanya dengan sengaja. Mereka tidak bertanya, jika mereka tidak sombong dan bertanya kepada saya, atau bertanya pada Mawlana Syekh. Tidak, Tufail telah melakukan kesalahan dan ia harus bertanggung jawab atas dirinya dan atas para pengikutnya sampai mereka menyelesaikan puasanya 120 hari berturut-turut, jika seseorang sakit, ia harus memberi makan 60 orang dan Allah Maha Mengetahui siapa yang sakit dan siapa yang tidak, semoga Allah mengampuni kita. Itulah posisi saya dan saya tidak akan mengubah posisi tersebut. Biarkan Depag mengetahuinya, biarkan PBNU mengetahuinya, biarkan Presiden mengetahuinya dan mereka tidak boleh lagi menggunakan nama atau gambar/foto- foto kami lagi. Bila mereka telah meminta maaf lewat koran-koran, dan meminta maaf di depan publik, meminta maaf kepada presiden, karena mereka melakukannya di depan umum maka mereka harus meminta maaf di depan umum, setelah mereka bertobat di depan umum, barulah mungkin kami akan menerimanya. Mereka tidak boleh bertobat di dalam rumah, tetapi harus dilakukan di depan publik dan harus ada media (yang meliputnya) di sana.