Melaksanakan Salat Kusuf adalah sunnah. Itu adalah salat yang panjang, sejak awal kusuf (gerhana) hingga ia berakhir, tetapi dengan kondisi kita, yang masih muda dapat melakukannya dengan berdiri, sedangkan saya duduk, kita akan melaksanakannya, insya Allah. Kita akan melaksanakan sunnah ini, insya Allah.
Sekarang Rasulullah (saw) menjadi imam para Sahabat al-kiraam (r). Beliau membuat mereka melaksanakan salat ini dan memberikan salat ini kepada umat sebagai sebuah sunnah. “Pada akhir zaman umatku akan dilanda kefasikan, setiap orang akan melakukan apa yang mereka sukai dan kefasikan akan meningkat. Pada saat itu, setiap orang yang mengikuti satu sunnah akan mendapat pahala 100 Syuhada. Salat suci ini jarang dilakukan.
Malam ini, semoga Allah mengaruniai kita kesehatan, cita rasa, keberkahan. Salat al-kusuf pada tanggal 15 Rajab al-Syarif ini dengan kekuatan dan kapasitas kita, selama 4 rakaat. Apakah 4 rakaat? Bisa 2 atau 4 rakaat, keduanya boleh. Kita salat 2 rakaat, kita harus melakukan salat yang panjang, karena sejak awal kusuf hingga akhir kusuf, penting bagi kita untuk salat selama itu. Tetapi karena kelemahan kita, kita salat 2 rakaat, semoga Allah mengampuni kita.
Sekarang, orang yang kuat berdiri, yang lemah duduk; karena ini adalah salat yang lama, bisa 30 menit atau 1 jam. Tetapi karena kondisi kita, kita melakukan salat “simbolik” untuk mengikuti sunnnah Nabi (saw). Saya menugaskan cucu saya, Haji Mehmet Efendi untuk menjadi imam kita, ia suci, dengan izin Allah. Dari keberkahannya, semoga turun pengampunan bagi kita. Suatu tanda kekuasaan Allah malam ini “kusuf” semoga menjadi pelajaran bagi kita dan memberikan kekuatan bagi kita. Ketika ia menjadi gelap, ia diambil, ketika mulai terang, ia diberi. Ketika memberi, Allah memberi kekuatan lebih besar daripada sebelumnya kepada orang-orang yang melakukan salat, dari Nur Allah, yang cahaya-Nya memperkuat bulan, kita juga menerima cahaya, kekuatan fisik dan spiritual. Kita dibusanai dengan kehormatan dan cita rasa, menghilangkan kesulitan dan tekanan pada umat Mukmin. Ketika cahaya itu muncul, cahaya itu sampai pula kepada kita, penyakit dan kesulitan akan hilang. Kita akan dibusanai dengan Kemegahan.
Bulan Rajab yang suci memang luar biasa, banyak kejadian yang ajaib akan terjadi. Itu adalah awal dari tiga bulan suci. Kita berharap Allah memberi kita pemahaman dan cahaya yang akan turun pada malam ini. Semoga Allah membusanai kita dengan cahaya, semoga Dia mengaruniai kita dengan afiat, kemakmuran; kekuatan iman, kemampuan untuk berjalan dan tidak terbelenggu di tempat tidur. Bila waktunya tiba, kita pergi dalam tiga hari, semoga kita hidup dengan sehat. Semoga kita hidup dengan tanpa masalah, oleh sebab itu wahai Mukmin, waspadalah!
Untuk menghilangkan beban dari diri kalian, Allah menciptakan peluang semacam itu. Lihatlah kesempatan ini sebagai suatu harta karun, paling tidak, salatlah dua rakaat. Kita berharap Allah akan mengakhiri periode penindasan ini dengan tanda ini di langit. Ketika ini terbuka, setelah penindasan, penindasan adalah sementara. Hakikat adalah cahaya, tetapi muncul kegelapan. Islam datang dengan cahaya untuk menghancurkan penindasan, tirani, kebodohan. Kegelapan mereka menutupi, tetapi tidak selamanya. Muncul tanda bahwa penindasan ini akan berakhir.
Masa penindasan ini akan berakhir, kemudian muncullah Cahaya. Imam Mahdi (as) muncul dengan Cahaya. Berisi tanda-tanda seperti itu dan kabar gembira. Kami diberi kabar sebanyak itu, dan ini cukup untuk kalian. Hal-hal di luar ini tidak dapat kita pahami. Itu berada di luar pemahaman kita.
Sekarang, Haji Mehmet, pada rakaat pertama, bacalah Fatiha; jika engkau tidak kelelahan, bacalah Yasin. Sebernarnya sampai ia terbuka; barangkali engkau bisa membaca 1 atau 2 juz al-Qur’an, tetapi karena kondisi kita, kita berniat untuk mengikuti sunnah ini. Inilah kapasitas kita. Pada rakaat pertama setelah al-Fatiha baca Yasin Syarif. Ketika ruku baca tasbih bukannya 3, tetapi 9 kali, atau bisa juga 12, 15, 30, 40 kali. Rukunya menjadi panjang. (Kemudian) Sami`a Allaahu liman hamidah, Rabbanaa lakal hamd, yaa Rabbanaa wa lakal hamd, yaa Rabbanaa wa lakal hamd, yaa Rabbanaa wa lakal hamd pada saat qiyam. Kemudian sujud, Allahu akbar, (baca tasbih lagi) 3, 6, 9, 12, atau 15 kali. Di antara dua sujud, bacalah tasbih antara 10, 12, 15 atau lebih. Dan ketika kita membaca, “Subhaana Rabbiya ‘l-`Azhiim, Subhaana Rabbiya ‘l-A`la.” “Sami`a Allaahu liman hamidah, Rabbanaa lakal hamd, yaa Rabbanaa wa lakal hamd, yaa Rabbanaa wa lakal hamd, yaa Rabbanaa wa lakal hamd”. Bacalah tasbih ini di antara dua sujud.
Pada rakaat kedua, ketika qiyam, pada awalnya mulailah dengan tasbih. Kemudian baca Surat al-Fatihah, kemudian baca Tabaraka Syarif (Surat al-Mulk). Kemudian ruku 3, 9, 12, 15 kali (tasbih). Ruku, qiyam, dengan formula seperti ini sebanyak 2 rakaat. Kita salat. Itu bisa selama 10, 20 atau 30 menit. Jika kalian tidak bisa berdiri, kalian bisa duduk. Karena kondisi kami, saya mempunyai kesulitan untuk berdiri pada saat qiyam, itulah sebabnya saya duduk. Barang siapa yang melakukan ini, ia tidak akan mendapat masalah pada tahun ini. Bahkan jika ada masalah, ia tidak akan menghadapinya. Kalian akan melihat hal ini. Jika mereka melakukan salat ini, kesulitan mereka akan diangkat. Orang yang sakit akan memperoleh kesehatannya dan orang yang tidak dapat berpikir akan memperoleh nalarnya, kebijaksanaannya akan meningkat, iman mereka akan diperkuat, kekuatan fisik akan diberikan kepada yang lemah, kekuatan yang segar akan diberikan. Manfaatnya tidak ada habis-habisnya untuk dibicarakan.
http://sufilive.com/The-Endless-Benefits-of-the-Eclipse-Salat-3553.html
© Copyright 2011 Sufilive. All rights reserved. This transcript is protected
by international copyright law. Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu khayr.