Dengar dan Pelajari #2
Mawlana Syekh Hisyam Kabbani
Sabtu, 20 Oktober 2006 9 Ramadan 1427
Fenton, Michigan US
Setelah Salaat al-Fajr dan Tahajjud
BERUSAHALAH UNTUK MEMPERBAIKI DIRI AGAR MENCAPAI KEMUDAHAN DI DALAM HIDUP KALIAN
A`udzu billahi min asy-syaytaan ir-rajiim
Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim
Nawaytu'l-arba`iin, nawaytu'l-`itikaaf, nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaadha, nawaytu's-saluuk, nawaytu'l-`uzlah lillahi ta`ala fii hadza'l-masjid.
Athi` Allah wa athi` ar-Rasula wa uli 'l-amri minkum,
Grandsyekh berkata, “Jika seorang pendeta atau rahib mendatangi kalian, jangan menjadi mesin pendakwah baginya, seolah-olah kalian lebih mengetahui apa yang diketahuinya. Dengarkan apa yang dikatakannya, ada banyak hikmah dari apa yang dikatakannya.” Beliau berkata, “Ambil bagian syiriknya dan singkirkan, tetapi pelajari dan pahami sesuatu melalui pengalamannya.”
Mawlana berbicara empat puluh tahun yang lalu. Beliau berbicara mengenai persoalan interfaith (antar umat agama) di dalam pembicaraannya. Itulah yang dilakukan orang sekarang ini. Mereka duduk bersama dari berbagai agama yang berbeda dan mereka saling mendengarkan satu sama lain. Di dalam pertemuan ini, sebagian dari mereka bertengkar dan berdebat, sementara yang lain tidak. Jadi Grandsyekh berkata, “Jangan bertengkar, tetapi dengarkan dan terima apa yang mereka katakan, selama itu bukan syirik.”
Karena Allah (swt) berfirman, “Percayalah pada takdir: yang baik dan yang tidak baik.” Jadi, bila kalian percaya pada takdir, dengan apa yang baik dan tidak baik, kalian harus selalu tassaraf bi’l-adab, bertingkah laku dengan penuh hormat terhadap semua manusia, baik yang masih muda maupun yang sudah tua.
Ketika kalian percaya dengan takdir, kalian percaya dengan Kehendak Allah bahwa Rencana-Nya yang akan terjadi, bukan apa yang kalian rencanakan. Apa yang kalian rencanakan tidak mempunyai manfaat. Orang berkata, “Kami mempunyai rencana 3 tahun, rencana 5 tahun, rencana 20 tahun.” Lihatlah mereka merencanakan 50 tahun yang lalu dengan suatu strategi untuk meracuni seluruh dunia dengan ideologi radikal. Itulah kepandaian mereka. Mereka tidak pandai dalam merencanakan sesuatu yang baik.
Awliya selama bertahun-tahun berencana untuk membawa manusia agar saling menghormati, dan memperlakukan orang lain dengan baik. Sementara yang lain dengan strategi mereka selama 50 tahun dan dengan ideologi yang radikal, mereka telah mengubah apa yang telah dilakukan oleh para awliya dan mereka bisa mengubah seluruh kota. Para awliya tidak memerlukan apa-apa melainkan hanya manisnya lidah mereka. Lidah mereka manis seperti mata air. Sehingga apapun yang mereka katakan, setiap orang dapat menerimanya. Seperti lebah, mereka mendatangi bunga-bunga dan memberi madu. Tetapi orang-orang yang radikal tidak memberi kalian madu, mereka memberi kalian sesuatu yang kecut. Segera setelah kalian memakannya, kalian akan menjadi kecut seperti mereka. Kelompok radikal dengan radikal dan orang-orang yang baik bersama dengan orang-orang yang baik.
Beliau berkata, “Berapa kali kita semua meninggalkan adab?” Beliau berkata, “Aku bicara `ala aqibat al-amr. Aku bicara pada kalian pada apa yang akan terjadi di akhirat, apa yang akan terjadi pada kalian di dunia dan akhirat, bagaimana kalian harus bertingkah laku agar kalian memperoleh kemenangan di akhirat dan bagaimana kalian harus berperilaku agar kalian memperoleh kemenangan di dunia.”
“Bila kalian duduk bersama pendeta atau rahib dan kalian mendengarkan mereka, berarti kalian membangun hubungan persahabatan. Jika kalian ingin berdebat, kalian membangun kebencian, tetapi jika kalian mendengarkan, kalian membangun persahabatan. Bila kalian duduk dan membangun persahabatan, berarti kalian membangun silaturahim dengan Allah dan Nabi-Nya (s) tetapi bila kalian mendengarkan Setan, kalian membangun kebencian kepada Allah dan Nabi-Nya (s).”
“Setiap saat aku membuka mulutku dan berbicara pada kalian, kalian akan mendapat kebahagiaan dan kedamaian akan memasuki hati kalian.”
Beliau berkata, “Bersihkan otak kalian, sebelum kalian datang, dengan demikian kalian akan memperoleh manfaat. Aku mengatakan sesuatu hal di mana kalian tidak boleh merasa kesal dan marah. Aku akan bicara untuk mengeluarkan semua kotoran itu agar kalian dapat melihat monster di dalam diri kalian. Jadi setiap kali kalian membela diri atau membuat alasan, aku tidak peduli apakah kalian marah atau tidak, aku hanya peduli pada akhirat kalian.”
“Aku tidak ingin kalian bermain dengan kotoran, aku tidak ingin kalian menjadi kotor, dan aku tidak ingin kalian berada di tempat yang penuh kotoran. Aku ingin agar kalian berada di dalam ruangan yang sangat wangi. Ketika kalian pergi ke toko attaar, yang menjual parfum, paling tidak kalian menjadi wangi ketika kalian meninggalkannya. Tidak mungkin kalian tidak wangi. Bahkan jika kalian tidak menyemprotkannya ke tangan kalian atau menyentuhnya, segera setelah kalian masuk ke tempat itu, maka wanginya akan menempel bersama kalian, sehingga ketika kalian keluar, kalian akan menjadi wangi.”
“Ketika kalian masuk ke gorong-gorong saluran pembuangan air, bahkan jika kalian tidak menyentuhnya, segera setelah kalian memasukinya dan ketika kalian keluar dari sana, kalian akan mempunyai bau seperti selokan.”
Beliau berkata, “Itulah sebabnya aku akan berteriak pada kalian. Setiap waktu, setiap saat. Jangan meresa kesal. Aku akan berteriak apakah kalian akan menjadi kesal atau tidak, aku akan tetap teriak. Aku ingin agar kalian menghilangkan keegoisan itu, tifl an-nafs al-madzmoumah - perilaku buruk anak kecil yang dibesarkan dalam perilaku yang buruk.”
Beliau berkata, “Kalian selalu datang ke tempat tidurku ketika aku sedang berbaring.” Beliau berbicara kepada saya (Mawlana Syekh Hisyam (q)) dan Syekh Adnan (q), dan kalian bermain-main di sekitar tempat tidurku. Kalian tidak merasakan bahwa setiap saat aku mengawasi kalian dan merasakan kalian dan aku tahu apa yang kalian lakukan, duduk di sana. Tetapi ketika kalian duduk di sana, aku lemparkan ke dalam kalbu kalian wangi yang semerbak agar kalian mempunyai wangi yang harum ketika kalian keluar dari hadirat itu.”
Beliau berkata bahwa, “Allah (swt) menghancurkan sebagian orang dengan batu dan sebagian lagi dengan kilat dan sebagian lagi dengan api.” Beliau berkata bahwa, “Kemurkaan Allah, ketika Dia memutuskan untuk menghukum manusia, Pembalasan-Nya adalah dahsyat. Dia akan mengirim semua Kemurkaan-Nya kepada orang-orang yang tidak mematuhi-Nya. Kemurkaan Allah sangat kuat. Ketika Kemurkaan-Nya datang, berhati-hatilah. Kalian akan disingkirkan bersama yang lain.”
Beliau berkata, “Suatu hari Sayyidina Musa (a) datang dan berkata, ‘Ya Rabbii, Kau menghancurkan orang-orang yang tak beriman. Mengapa Engkau juga membinasakan orang-orang yang beriman? Jika Engkau tidak senang dengan orang-orang kafir, mengapa Engkau juga menyingkirkan orang-orang yang beriman?’”
“Allah (swt) berfirman, ‘Ya Musa (a)! Itu adalah Keadilan-Ku, ketika Keadilan-Ku datang, ia akan mengambil yang baik dan yang buruk. Aku menyatukan keduanya.’”
“Sayyidina Musa (a) berkata, ‘Ya Rabbii, yang buruk kami mengerti, tetapi mengapa orang yang baik diambil juga?’ Dia berfirman, ‘Ya Musa (a), pergilah ke hutan dan tunggu di sana sampai Aku mengatakannya kepadamu.’ Sayyidina Musa (a) mematuhi perintah Allah dan pergi ke hutan dan duduk di sebuah potongan batang pohon, mentautkan kalbunya ke Hadirat Ilahi dan memusatkan dirinya pada Tuhannya. Lambat laun sekelompok semut mulai merayap di kakinya, ketika semut bergerak, ribuan semut akan turut bergerak. Allah (swt) memerintahkan semut itu untuk tidak menggigitnya hingga mereka memenuhi kaki dan lututnya. Kemudian Dia memerintahkan seekor semut menggigitnya.”
“Ia menggigit Sayyidina Musa (a). Semut itu tidak mengatakan, ‘Ia adalah seorang Nabi.’ Ketika Perintah Allah datang, Nabi atau bukan Nabi, mereka semua patuh. Bagi Allah (swt) hal itu dapat diterima, tetapi bagi kita tidak. Jadi ketika semut itu menggigitnya, ia segera menggerakkan tangannya ke bawah. Jadi ketika seekor semut menggigitnya, ia menghantamkan tangannya ke bawah dan menghancurkan semua semut di kakinya.”
“Allah (swt) berfirman, ‘Ya Musa (a)! Apa yang kau lakukan? Seekor semut menggigitmu, tetapi engkau menghancurkan semuanya. Aku tidak menghancurkan sebanyak yang kau lakukan. Aku membinasakan semua orang kafir dan beberapa orang beriman. Aku mengambil orang-orang beriman juga dan menyatukannya dengan orang-orang kafir. Ketika Aku mengambil mereka dan menyatukan mereka, Aku beri wangi orang-orang kafir itu dengan orang-orang yang beriman. Aku bersihkan mereka dengan orang-orang yang beriman karena Aku ingin mereka menjadi bersih setelahnya. Ketika Aku mengirimkan Kemurkaan-Ku kepada mereka, Aku mengirimkan mesin pembersih-Ku kepada mereka.’”
Ketika Allah (swt) berfirman di dalam kitab suci al-Qur’an, di dalam ayat-ayat menentang Setan dan perbuatannya, Dia berfirman menentang perilaku buruk kita untuk membersihkan diri kita, bukan berbicara kepada kita untuk membunuh kita. Dia mempunyai Nama ar-Rahman ar-Rahiim, bukannya Sang Pembunuh, Dia adalah Maha Penyayang.
Jadi beliau berkata, “Ketika kemurkaan Allah datang, ia akan membawa semua orang untuk membersihkan mereka, tetapi bagi orang-orang yang sudah berusaha untuk membersihkan dirinya, mereka akan mempunyai wangi yang indah dan selalu berada di dalam hadirat Kekasih-Nya, Sayyidina Muhammad (s). Dan mereka tidak akan menjumpai kesulitan apapun di dalam hidupnya. Jika kalian menjumpai kesulitan, itu artinya ada sesuatu yang salah. Berusahalah untuk memperbaiki diri kalian untuk mencapai kemudahan di dalam hidup kalian.”
Beliau berkata, “Ummat an-Nabi (s) bukanlah umat yang ditinggalkan. Mereka adalah Ummatan marhuuma, Allah (swt) telah mengampuni mereka sebelum mereka dilahirkan.” Demi Sayyidina Muhammad (s), Allah (swt) memberinya umat yang telah diampuni sebelum mereka diberi kehidupan. Tak seorang pun yang dapat mengatakan, “Mengapa?” bagi Ketetapan Allah. Ummatan marhuuma, ummatan maghfoura. Allah (swt) telah mengampuni mereka dan mengirimkan Rahmat-Nya kepada mereka.
Beliau berkata, “Ada malaikat yang Allah ciptakan untuk mengelilingi orang-orang yang membaca sebuah Surat di dalam kitab suci al-Qur’an, khususnya pada waktu tertentu.”
Beliau berkata, “Satu jam sebelum Maghrib, jika seseorang duduk dan mengambil wudu, lalu melakukan salat ‘Ashar dan duduk satu jam sebelum Maghrib dan membaca Surat Yasin, Allah (swt) akan meningkatkan baginya, yuwasi` `alayhi asbaab ad-dunya - Allah (swt) akan meluaskan jalan-jalan (meraih) dunia. Semua kesulitan (di dunia) akan dimudahkan oleh Allah bagi orang yang duduk dan membaca Surah Yasin (sekitar) satu jam sebelum Maghrib dan Dia akan mengirimkan Rahmat istimewa melalui malaikat khusus dan Rahmat itu akan datang pada kita dan ia akan dikirimkan sebagai wahban, (artinya) tanpa perlu melakukan apa-apa untuk menerima Rahmat tersebut, hanya dengan duduk dan membaca Surat Yasin.”
Beliau berkata, “Sejak umur 8 tahun, aku tidak pernah berhenti untuk membaca Surat Yasin pada saat Subuh dan (sebelum) Maghrib. Bahkan ketika aku mempunyai banyak pekerjaan yang harus kulakukan, aku akan meluangkan waktu untuk membacanya. Surat Yasin akan memanjangkan umur seseorang, ia tidak akan memperpendeknya, tetapi memanjangkannya.”
“Dan jika ia membaca Surat Yasin, seolah-olah ia menghabiskan waktunya dalam ibadah, non-stop, 24 jam dalam keadaan penuh ibadah. Barang siapa yang membacanya pada waktu Subuh dan (sebelum) Maghrib, awal hari dan awal malam, ia akan dibangkitkan dengan ibadah itu, seolah-olah ia beribadah penuh sepanjang hidupnya.”
Beliau berkata, “Sejak masih muda, aku tidak pernah meninggalkannya karena Yasin adalah kalbunya al-Qur’an.” Bila kalian telah mempunyai kalbu, berarti kalian sudah mempunyai segalanya. Bila kalian kehilangan kalbu itu, berarti kalian kehilangan segalanya.
Allah (swt) berfirman,
??
Yasin. (Shalla-Llahu `alayhi wa sallam)…
???????????? ??????????
Wal-Qur'anil-hakiim. Demi al-Qur’an yang penuh hikmah. Surat Yasin [36:1-2]
Allah (swt) bersumpah dengan Yasin, Nabi (s) dan kemudian bersumpah dengan kitab suci al-Qur’an. Kemudian Dia berfirman:
??????? ?????? ?????????????? ????? ??????? ????????????
Innaka la-minal-murasaliin - “Ya Muhammad (s) sesungguhnya engkau adalah utusan Allah (swt). `Ala shiratan mustaqiim. Yang berada di jalan yang lurus.” [36:3-4]
Itulah sebabnya ketika kalian membaca Surat Yasin, kalian berada di jalan yang lurus. Walaupun kalian bergeser pada siang harinya, tetapi kalian tetap berada di jalur yang benar. Bila kalian melakukan sesuatu yang tidak berada di jalur yang benar, malaikat di sisi kiri tidak akan menuliskannya, “Karena dia membaca Yasin, jadi jangan tulis apa-apa.” Sama halnya bila kalian membacanya di sore hari. Bagaimana Setan dapat bermain-main dengan kalian bila kalian membaca Surat Yasin, karena itu adalah kalbunya al-Qur’an, itu adalah Nabi (s).
Beliau berkata, “Jika sekelompok orang bertemu bersama sebelum Maghrib, lalu mereka duduk melingkar dan membaca Surat Yasin, Allah (swt) akan melindungi mereka di dunia dan akhirat dan Allah (swt) akan membimbing/memberi petunjuk pada mereka hingga mereka meninggalkan dunia ini dan akan membawa dan mengantarkan mereka ke hadirat Nabi (s), bagi mereka yang membaca Surat Yasin pada waktu Subuh dan Maghrib.”
Beliau berkata, “Seorang manusia, jika ia bangun setengah jam atau satu jam atau sepuluh menit atau bahkan lima menit sebelum Subuh, lalu mengambil wudu, dan salat 2 rakaat, Allah akan memberi ganjaran melebihi ganjaran yang Dia berikan kepadanya untuk seluruh salat yang dilakukan di siang harinya.”
“Mengapa? Karena ia bangun sementara orang-orang masih tidur. Ia salat untuk Tuhannya dan tidak ada orang yang melihatnya. Tidak ada yang melihat kalian. Allah menyukai hal itu. Bukannya menyembah Allah karena ada beberapa orang yang lewat. Apa yang dapat kita lakukan? Kita adalah para pendosa. Akhlak buruk kita, kita salat ketika ada orang, tetapi bila tidak ada orang, ya Allah, siapa yang peduli! Jadi, itu adalah antara diri kalian dengan Allah. Itulah sebabnya Allah rida. Dia rida bila kalian melakukan sesuatu dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya.
Beliau berkata, “Aku tidak akan berhenti membombardir kalian sampai kalian menjadi lurus. Jika kalian meninggalkan akhlak buruk kalian atau tidak, aku akan tetap membombardir kalian, bahkan jika kalian lebih baik mencegah Setan untuk mengejar kalian.”
Semoga Allah menjaga kita agar tetap bersama dengan syekh kita, Mawlana Syekh Nazim (q). Tidak ada yang namanya wakil (Mawlana Syekh Nazim (q)). Seseorang yang menganggap dirinya seorang wakil, ia bukanlah seorang wakil. Tidak ada yang dapat mewakili Mawlana di negeri ini kecuali seorang. Orang itu yang telah diberi otoritas oleh Grandsyekh dan Mawlana Syekh telah memberi otoritas tersebut dan otoritas itu berasal dari silsilah Grandsyekh. Grandsyekh memberi otoritas kepada dua dan Mawlana Syekh Nazim (q) memberi kepada dua. Dan Mawlana Syekh melalui hikmahnya mempunyai banyak orang di seluruh dunia yang memimpin zikir dan shuhba hingga ke level tertentu. Dan dengan rasa hormat kepada semua orang, kami [senang untuk berada] di bawah pintu setiap orang, kami tidak keberatan, tetapi agar orang tahu kadang-kadang kami mengatakan hal ini. Semoga Allah (swt) melindungi kita dari anaaniyya - keegoisan, tetapi ini hanya untuk dimengerti bahwa Grandsyekh ingin hal ini terjadi dan itulah sebabnya beliau menuliskannya di dalam wasiatnya.
Semoga Allah melindungi kita dan menjaga keselamatan kita. Bi-hurmatil habib bi hurmatil Fatiha.
http://sufilive.com/Listen_and_Learn_2-537.html
© Copyright 2012 Sufilive. All rights reserved. This transcript is protected
by international copyright law. Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu khayr.