Available in: English   Bahasa   Go to media page

Mendekatlah Kepada Nabi Muhammad saw

Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani

20 Desember 2011 Jakarta, Indonesia

Masjid Baitul Ihsan

Assalam 'alaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh. Allahu akbar! Allahu akbar! Allahu akbar! Allahu akbar! Allahu akbar! ashadu ala ilaha ill 'Llah wa ashadu anna Muhammadan rasulullah. Allahu akbar! Allahu akbar! Allahu akbar! Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahim, Alhamdulillah `ala ni`amihi allati laa tuhsaa wa nashkuruhu `ala karamihi alladzi la tuhsa wa naqul alhamdulillah, alhamdulillah alhamdulillah, wa naqula ash-shukrulillah, asy-syukrulillah, ash-shukrulillah, wa ashadu la ilaha ill 'Llah Muhammadan rasulullah, Ya sayidi ya rasululah ya rahmatan lil alamain, labak allahumma labaik.

Wahai muslim, wahai orang-orang yang beriman, kita berada di sini karena barakah Sayyidina Muhammad (saw) dan karunia Allah dalam mencari bimbingan-Nya. Siapa pun yang dipanduNya maka tak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya, dan siapa pun yang sesat, tidak ada seorangpun yang membimbingnya. Dan kami bersyukur kepada Allah swt yang membuat kami Muslim dan menggembirakan kami dengan barakah Nabi (saw). Ya RasuluLlah, ya rahmatan lil-alamin. Kami siap melayaniMu Ya Allah, kami percaya padaMu bahwa Engkau adalah Esa tanpa mitra, dan kami percaya akan malaikatMu dan Kitab SuciMu, dan Nabi-nabiMu dan Hari Akhir. Ya Allah terimalah kami ya Allah dan masukkan kami dalam surga tanpa perhitungan.

Wahai Muslim dan orang yang beriman, saya datang ke sini dua kali setahun atau tiga kali setahun. Dan itu adalah kehormatan besar untuk saya dan juga Syaikh Mustafa untuk dapat melihat wajah kalian yang bercahaya. Mereka dikumpulkan bersama, ruh seperti batalyon dan orang-orang yang sudah saling kenal mengenal dalam kehidupan ini mereka bersama-sama di sana. Dan kami mengatakan syahadat di Hadirat Ilahi sebagai buktinya berada dalam ayat waashhadahum `ala anfusihim alastu birabbikum qalu bala shahidna an taqooloo yawma al-qiyamati inna kunna `an hadha ghafilina

"Bukankah Aku Tuhanmu (yang memberi kehormatan dan mendukungmu)?" - Mereka berkata: "Ya Kami bersaksi!" Apa tempat yang terbaik di seluruh dunia untuk salat dan berdoa? Allah SWT mengatakan kepada kita semua, ketika kalian ingin solat, maka arahkan wajahmu ke Ka`batullah di Mekah dan salatlah. Dan Allah menyebut Ka'bah sebagai Baytullah, Rumah Allah dan salatlah di sana sehingga seperti kalian solat didalam dalam Rumah-Nya. Satu sholat di Makkah sama dengan 100.000 shalat ditempat lain. Jika Anda salat Subuh (Fajar) di Makkah maka seperti jika kalian salat 100.000 salat subuh. Jika kalian salat Zhuhur seolah-olah kalian salat 100.000 kali Zhuhr. Jika kalian salat `Ashar sama dengan 100.000 kalinya, Maghrib, Isya sama dengan 100.000 kalinya. Itu berarti jika Anda salat satu kali di Mekkah adalah sama dengan salat 100.000 kali dan Allah akan memberikan catatan dalam catatan pahalamu setiap salat.

Allah swt mengatakan jika kalian salat di masjidl Nabawi Madinah akan dihargai sama dengan 10.000 kali salat. Itulah sebabnya penting bagi setiap orang untuk berdoa dan salat Masjidil Haram al-Makki dan Masjidil Haram al-Madani, dan akan ditulis untuk mereka salat-salat setara 100.000 kali salat yang akan menyelamatkan mereka dari neraka dan membawa mereka ke surga. Mari kita membuat perhitungan: penambahan dan pengurangan.

Jika Anda hidup 100 tahun, dan kalian salat tanpa tertinggal semua salat kalian dalam 100 tahun, berapa banyak salat yang kalian miliki? Kalian salat selama 100 tahun. Setiap hari salat lima waktu maka dalam satu tahun 365 X 5 = 1800 salat / tahun. Dalam 100 tahun 180.000 salat sepanjang hidup Anda, inilah jumlah salatmu selama 100 tahun. Sementara Allah swt akan memberikanmu 100.000 kali lipatnya untuk satu kali saja salat di Mekkah.

Itu tidak berarti kalian tidak harus salat lagi, salat adalah kewajiban yang harus kalian lakukan, tetapi apa yang Allah berikan adalah imbalan yang tidak memiliki batas. Seseorang yang sekolah di universitas atau di sekolah, maka akan ada ujian pada akhir tahun, kemudian mereka memberikan sertifikat kepadamu bahwa kalian telah berhasil memperoleh nilai kelulusan. Apa yang akan terjadi ketika dia diwisuda? Dia akan menangis karena bahagia. Kita juga harus menangis dengan air mata bahagia karena apa yang telah Allah swt berikan kepada kita, sebuah penghargaan yang tak ternilai. Karena apa? Karena Nabi Muhammad (saw).

Rumah-Nya, rumah Allah yang sebenarnya adalah Bayt al-Ma'mur di surga ke-Empat. Dan setiap masjid adalah Baytullah. Masji dimana kita berada sekarang bernama Baytul al-Ihsan. Fi buyutin adhina fiha ala tarfa `fiha ismuh. Setiap masjid adalah Baytullah (Rumah Allah) artinya Anda akan datang ke Rumah Allah, dan jangan berpikir ketika kalian duduk di masjid ini tidak mendapatkan penghargaan (pahala). Tidak masalah siapa yang berbicara, aku yang berbicara atau kalian yang berbicara maka kalian akan memperoleh imbalan (pahala), dan kehadiran kalian di masjid ini akan membawa manfaat.

Allah swt telah memerintahkan kita untuk mengangkat dan membesarkan nama Allah dan apa yang kita lakukan. Kami akan datang ke sebuah masjid dan Allah dengan kehendak-Nya membuat sebuah masjid di mana Nama-Nya dibesarkan dengan mengingatNya. Berarti Allah membuat masjid ini dari awal hari perjanjian untuk menjadi salah satu tempat dimana orang akan datang dan mengingat Nama-Nya. Masjid ini adalah bagaikan cahaya lampu di rumah-rumah kalian, yang Allah telah izinkan untuk dibesarkan dan untuk dihormati, untuk perayaan dimana di dalamnya disebut-sebut nama-Nya. Dia dimuliakan di pagi hari dan di malam hari, (lagi dan lagi). Pada keduanya kemuliaan itu terdapat.

Ada kamera di sini? Ya? Lihatlah di sana, satu kamera di sana. Datanglah besok, maka kamu bisa melihat melalui rekaman kamera bahwa segala sesuatu kemarin terjadi di sini. Datang lagi setelah satu tahun, kamera ini tetap akan menampilkan semua orang yang ada di sini hari ini. Datanglah setelah 100 tahun, Anda tetap dapat melihat orang yang sama duduk di sini sekarang (melalui rekaman dalam kamera). Anda dapat melihat mereka setelah 100 tahun dengan kamera ini. Setiap masjid dan setiap rumah memiliki kamera surgawi yang dapat menunjukkan siapa yang pernah duduk di tempat ini dan pada saat itu ia sedang duduk dan mendengarkan dzikir dan mengingat Allah, bahkan jika itu terjadi 1.000 tahun yang lalu, kalian bisa melihatnya. Setiap masjid dari masjid-masjid ini akan datang dihadapan Allah pada Hari Kiamat dan mereka bersaksi dan mengatakan saya memberikan kesaksian kepadanya, Laa ilaaha ilallah Muhammad Rasuulullah. Apakah kalian pikir jika kamera dunia ini dapat melakukannya kemudian kamera Allah tidak bisa melakukannya?.

Wahai muslim! Mereka mengatakan bahwa di setiap negara ada parlemen (DPR), rakyat memilih anggota parlemen (DPR). Itu adalah parlemen untuk dunia. Tetapi saat ini, kita adalah anggota parlemen akhirat. Kami adalah anggota dari umat Nabi Muhammad (saw), dan mereka adalah member dari Allah swt. Sementara mereka anggota DPR adalah anggota dunya. Jadi kita ingin dunya atau kita ingin akhirat? [Akhirat].

Dengarkan cerita ini. Saya pernah menceritakan kisah ini 15 tahun yang lalu di rumah Syaikh Mustafa setelah fajar. Ruang tidur dan ruang salat ada di kamar atas. Allah swt mengundang Nabi-Nya (saw) untuk Mi `raj. Kalian tahu Mi'raj? Tanyakan kepada mereka, apakah mereka telah pergi untuk Miraj? [Belum] Apakah artinya belum? Jawablah bahwa mereka sudah pergi Miraj. Katakan Sudah. Jangan mengatakan "belum", katakan "Sudah". Karena kita sudah pergi bersama dengan Nabi Muhammad (saw). Karena kita semua berada dalam rombongan bersama Nabi saw, di mana dia pergi kita juga pergi. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Kemanapun Nabi Muhammad (saw) Sayyidi-Rusul wa Sayyidal-Bashar pergi, maka kita semua pergi bersamanya, dia tidak akan meninggalkan seorangpun di belakangnya. Sebagai contoh: jika ayah atau ibu kalian memiliki 10 anak, masih kecil, jika mereka pergi, apakah anak-anak kecil ini dibiarkan sendiri? Tidak, mereka akan bersama mengikuti ayah dan ibunya. Kita semua adalah anak-anak Nabi Muhammad (saw). Allah menghormati kita untuk membuat kita semua berasal dari umatnya Nabi saw. Anda harus menangis bahagia. Buatlah air mata keluar dari mata Anda. Gerakkan hati Anda. Air mata mukmin akan memadamkan api neraka dengan perintah Allah. Ketika Nabi (saw) miraj, Allah mengirim dia (saw) untuk melihat orang-orang penghuni api neraka, segera setelah ia memasuki tempat itu, panasnya api neraka turun menjadi suhu kamar mandi.

Seorang pria datang kepada Nabi (saw) dan dia berkata, "Yaa Rasulullah mata as-sa`at". Qaala ma `adadat laha, qala ma `adadat laha ghayr mahabattAllah wa mahabatta Rasulullah. Seorang pria datang kepada Nabi (saw) dan bertanya, "Kapan Hari Kiamat akan tiba". Dan Nabi (saw) bertanya kepadanya apa yang telah kau siapkan untuk hari itu? Dan dia mengatakan, aku tidak mempersiapkan banyak perbuatan baik, tapi aku mencintai Allah dan aku mencintai Nabi-Nya. Nabi (saw) bersabda, maka engkau akan berada bersama orang yang engkau cintai. Kasih sayang Nabi Muhammad saw akan menyelamatkan kita dari api neraka. Cinta, Cinta, Cinta (Cinta). Lihatlah cinta. Apa yang dapat dilakukan dengan cinta?.

Muhyidin ibnu Arabi salah satu sufi terbesar di zamannya, sangat terkenal di masanya, beliau meninggal 800 tahun yang lalu. Dia mengatakan bahwa ketika Allah swt mengundang Nabi (saw) untuk mi `raj. Dia memrintahkan Jibril (as) - dan saya pernah menceritakan hal ini di rumahmu 15 tahun yang lalu. Allah swt memerintahkan Jibril as agar pergi ke surga yang disebut Jannat al-Buraq (Surga tempat para Buraq) dan membawa satu Buraq untuk membawa Nabi (saw) dalm perjalanan Isra Mi'raj. Maka Malaikat Jibril as, dia pergi ke Jannah Buraq.

Dan Muhyideen ibn Arabi qs menjelaskan dalam bukunya, bahwa ia tidak hanya melihat satu Buraq saja tetapi ia melihat Buraq yang sangat banyak, dalam jumlah yang tak terbatas. Surga itu dipenuhi Buraq dan dia harus memilih satu Buraq untuk membawa Nabi (saw). Ketika dia sedang mencari satu buraq inil, Jibril as bingung mana yang harus dipilih, karena mereka semua terlihat sama, dan mereka semua sedang bersalawat atas Nabi saw, sebagaimana Allah memerintahkan dalam ayat suci Al-Qur'an:

"Inna Allah wa malaikatahu yusalluna ala nabi ya ayyuhal ladzina amanu sollu alaihi wasalimu taslima". Allah dan malaikatNya bersalawat atas Nabi, Wahai orang beriman bersalawatlah kalian atas nabi dengan sebaik-baiknya salawat.

Jadi Buraq sebenarnya adalah malaikat dalam bentuk Buraq, sehingga merekapun senantiasa mengucapkan salawat kepada Nabi saw. Dan Jibril as mencari mana Buraq yang harus dia bawa. Shollu `ala an-Nabi. Shollu `alayh. Satu salawat dan salam Pujian kepada Nabi (saw), satu salam saja akan membawa kalian masuk ke surga. Cukup untuk membawa kalian pada Hari Penghakiman untuk masuk ke Surga. Jibril (as) melihat seluruh Buraq, dan ia melihat satu Buraq duduk menyendiri sangat jauh dari yang lain. Buraq itu menangis, dan menangis, dan tangisannya seperti air sungai yang mengalir deras dari matanya (dimana tangisan itu berupa sungai mutiara yang indah).

Dan Muhyidin ibn Arabi melanjutkan bahwa Jibril as pergi mendekati Buraq itu dan berkata, "Semua buraq lain bersalawat memuji Nabi (saw) dengan bergembira, tetapi mengapa kau di sini sendirian menangis, apa yang membuat kau menangis? Buraq itu berkata, "Ketika Allah menciptakan Buraq dan memberitahu kami bahwa salah satu dari kami akan membawa Nabi Muhammad (saw), maka semenjak hari itu, ketika Allah memberi tahu kami, aku berkata, Ya Allah hatiku terbakar karena cintaku kepada Nabi (saw) dan saya memohon kepadaMu untuk menjadi buraq yang membawa Sayyidina Muhammad (saw) ke surga. Sejak hari itu aku menangis dengan cinta Sayyidina Muhammad (saw). Apa pendapat kalian tentang semua buraq itu, dan satu Buraq yang menangis itu? Jibril as mengatakan, "kaulah yang aku pilih?. Dan Muhyidin ibn Arabi qs mengatakan pada saat itu pula air mata buraq itu berhenti menangis karena rasa bahagia bahwa ia akan membawa Sayyidina Muhammad (saw).

Wahai Muslim! Buka mata Anda. Apakah Anda melihat Nabi Muhammad (saw)? (Tidak) Belum. Anda ingin melihatnya? Shollu `ala Muhammad. Buatlah air mata kalian menetes dari mata kalian dan itu sudah cukup bagi Allah untuk menunjukkan kepada kalian untuk dapat melihat Nabi Muhammad (saw). Jangan katakan belum. Masuklah kerumahmu, dan ketika setiap orang telah tertidur, maka duduklah di sudut ruangan yang gelap, dalam kegelapan tanpa cahaya, kemudian bersalawat bagi Nabi Muhammad (saw) dan katakan, "Ya Sayyidii Ya Rasuluullah inni uhibuk. Ya RasuluLlah adrikni. Ya RasuluLlah sallaAllahu `alayk wa sallam". Dan kemudian kalian menangis dan menangis dan menangis terus. Teruslah menangis sampai sungai air mata keluar dari mata kalian. Itulah tanda bahwa Sayyidina Muhammad (saw) sedang melihatmu.

Dalam Qasidah disebutkan,"Nazhra ya Rasulullah adrikna ya Rasulullah, katakan unzhur lana ya Rasoolullah (pandanglah kami Yaa Rasulullah, angkatlah penderitaan kami), nazhran minka ya Rasulullah tutahhiru bihaa qulubaana, adrikna ya Rasulullah ya sayyid al-bashar ya habibAllah".

Anda akan merasakan kehadirannya, kalian akan merasakan sesuatu. Begitu air mata ini keluar, maka itu berarti Nabi (saw) sedang melihat kalian. Sebagaimana Nabi (saw) berkata, "Aku melihat ummatku apa yang mereka lakukan, aku mengamati mereka". Maka senantiasalah berusahalah agar dirimu selalu bersama dengan Nabi (saw).

Allah memerintahkan Sayyidina Ibrahim (as) untuk menyembelih Sayyidina Ismail. Mengapa? Mengapa Allah Azza wa Jalla memerintahkan Sayyidina Ibrahim untuk menyembelih Sayyidina Ismail? Untuk mengorbankan putranya Sayyidina Ismail bagi-Nya? Allah swt mengatakan, "Wahai Ibrahim korbanan dia untuk Aku". Ibrahim as berkata dalam hati, mungkin mimpiku ini salah. Kemudian Nabi Ibrahim as, tidur kembali dan dilain waktu beliau bermimpi yang sama, mimpi datang kembali untuk menyembelih putranya. Pergi dan sembelihlah Ismail sebagai bentuk pengorbanan. Ketiga kalinya mimpi ini datang kembali, dan saya akan menyingkat cerita ini, maka Nabi Ibrahim pergi mengambil Ismail dan berkata, mari kita pergi bermain, dan ia membawanya ke gunung dan menempatkan dia diatas batu, sakhra, batu besar dan menutup matanya. Dan Ismail putranya berkata, "Wahai ayahku, mengapa kau menutupi mataku". Ibrahim as mengatakan, untuk bermain. Meskipun hatinya menangis karena cinta yang besar kepada anaknya. Dia tidak dapat melihat mata putranya menatapnya sementara ia diharuskan memotong tenggorokannya. Dan putranya berkata, "Wahai ayahku, saya mencium bau daging bakar, bau daging apa yang saya cium itu? Hati Sayyidina Ibrahim terbakar akan cintanya kepda Ismail as, bagaikan bau daging yang terbakar di atas api.

Ismail as mengatakan, "Yaa Abataa, lakukanlah, hukumullah, ikuti perintah Allah. Jangan pikir aku tidak mengetahuinya, aku siap engkau menyembelih leherku. Tidak perlu menutup mataku. Saya senang dengan apa yang Allah inginkan, sembelihlah leherku". Ibrahim as kemudian mengambil pisau dan menaruhnya di leher anaknya, dan menangis karena cinta kepada anaknya, sehingga hatinya terbakar dan berbau daging barbekyu dan dia menempelkan pisau itu diatas tenggorokan anaknya dan dipotongnya, tetapi leher anaknya tidak terpotong, sementara hati Sayyidina Ibrahim tersayat sangat pedih, dan dia menempelkan pisau itu kembali di tenggorokan Ismail, dia mencoba kedua kalinya untuk memotong leher Ismail dan pisau tidak mau memotong. Dan dia menempatkan pisau ketigakalinya di lehernya dan mencoba untuk memotong kembali dan pisau itu tetap tidak dapat memotong. Sehingga Ibrahim as berkata, "Wahai pisau mengapa kau tidak mau memotongnya?!". Dan pisau berkata, "Wahai Ibrahim! Saya menaati perintah Allah untuk tidak memotongnya, dan aku menuruti perintah Allah dari pertama kali perintah ini turun kepadaku, tetapi engaku menunggu untuk melihat mimpi itu samapai tiga kali sebelum kau mentaati perintah Allah swt. [Sementara ketika dia memotong, dia membaca, Bismillah Allahu Akbar!]

Mengapa Allah memerintahkan Ibrahim as untuk mengorbankan Nabi Ismail? Mengapa? Apa yang menjadi alasannya? Adalah karena Allah tidak ingin hamba-hamba-Nya untuk mencintai seseorang lebih dari mencintaiNya, Allah tidak senang hambaNya membagi cintanya kepada selainNya. Allah la sharika lahu. Allah laa sharika lahu. Kalian tidak berbagi cinta. Kalian tidak dapat menempatkan anak-anakmu dalam hatimu bersama-sama dengan Allah. Kalian harus memilih. Anakmu atau Allah. Jika kalian ingin anakmu, maka lihatlah kisah Sayyidina Ismail as. Allah ingin untuk menempatkanmu hanya untuk diriNya di dalam hatimu.

ma wasi`ani samai wa la ardi...abdi al-mu'min.

Tidak ada yang dapat menampungi Allah, tidak juga sorga-Nya maupun bumiNya, tetapi hanya hati orang yang beriman yang dapat menampungNya. Ketika kita menempatkan cinta kita kepada Allah dalam hati kita, dan cinta kita kepada Nabi Muhammad (saw) dalam hati kita, maka kita akan terbang. Tetapi ketika kita berbagi kasih sayang dan cinta kita kepada dunya didalam hati kita, dan membagi cinta kepada Allah maka hal ini tidak akan berhasil.

Kita akan mengakhirinya di sini dengan membacakan satu qasidah dan ayat terakhir dari qasidah itu mengatakan, "Qata `tu kabadi", aku telah memotong hatiku untuk membuatnya menjadi serpihan kecil dan menjadikannya tali kecil yang panjang untuk membuat tali yang menghubungkan saya untuk mencapai cinta Nabi Muhammad (saw). Jadi ini adalah apa yang kita perlukan untuk mengikuti hambaNya yang tulus dan hambaNya yang saleh, itu adalah cara untuk mengikuti Nabi saw.

Asyhadu ala ilaha ilallah wa ashadu anna Muhammadan Rasuulullah [Dzikir khatm]

Jika Anda memiliki harta dunya, semua harta dunya di satu sisi dan di sisi lain Anda memiliki sesuatu dari Nabi (saw). Manakah yang labih kalian sukai? Kekayaan dunya atau Anda mencoba untuk mengambil apa yang berasal dari Nabi (saw)? Atau kalian berusaha untuk mengambil sesuatu darinya? Insya-Allah jika memungkinkan saya akan membawa kain penutup Makam Suci Nabi Muhammad (saw). Saya telah diberikan oleh seseorang Kain penutup makam Nabi (saw) dan sepotong kain itu akan dapat kita tunjukkan kepada kalian. Kita memiliki program lain pada hari Jumat malam (d Masjid Sunda Kelapa 23 Desember 2011). Insya-Allah kita akan bawa kain suci itu kesana, dan mereka meskipun dari jarak yang jauh Insya Allah dapat melihatnya. Dan saya juga telah diberi sepotong jenggot Nabi saw. Saya akan dapat menunjukkan kepada kalian dari jauh.

Dan kita semua akan mengangkat tangan kita seperti ini, angkat tangan kalian semua, kita akan melakukan bay'at bagi Nabi (saw) dan saya akan memperlihatkan rambut suci Nabi Muhammad saw pada Jumat malam dan kami menunjukkannya kepada orang-orang dari jauh. Mari kita lakukan `baya:

Asyhadu ala ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan `abduhu wa rasuluh. (3x).

Radīnā billāhi rabban, wa bil-islāmi dīnan, wa bi sayyidinā wa Nabīyyinā Muhammadun sall-Allāhu `alayhi wa sallam Rasūlan wa Nabīyyan wa bil-Qurāni kitāban w'Allāhu `ala mā naqūlu wakīl, w'alhamdulillāhi rabbil-`alamīn; wa qabilnā bi Sayyidinā ash-Shaykh Muhammad Nāzim al-Haqqānī qudwatan lanā ila-mahabat in-Nabī sAllāhu ta`ala `alayhi wa sallam wa ila t`alīminā tariq il-islam wa tariqat Nabīyyinā sayyidinā Muhammad salla-Allāhu `alayhi wa sallam wa tariqat ash-shari`ah wa sunnatun-nabawiyya-t-ish-sharīfa w'Allāhu `ala mā naqūlu wakīl. Allāhu Allāhu Allāhu Haqq Allāhu Allāhu Allāhu Haqq Allāhu Allāhu Allāhu Haqq.

Ihda : Ila hadrati Nabyi Sallallahu alayhi wasalam, ila Sultan al-Awliya Mawlana Shaykh Muhammad Nazim al-Haqqani al-Fatiha.

Saya juga memiliki secarik kain kecil surban dari Nabi Muhammad (saw). Insya-Allah kami akan menunjukkan kepada kalian. Wa min Allah at-Tawfiq, semoga Allah memberkahi kalian semua. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar kabira, walhamdulillahi kasira wa subhanallahi bukratan wa asila, la ilaha ill'ALlah wa laa na`budu illa iyyah mukhlisina lahud-dina wa law karihal-kafirun.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara acara di Masjid ini dan mereka membuka Masjid ini untuk kami dan kami ingin berterima kasih kepada semua orang di balik acara ini. Sumbangan kalian yang terkumpul adalah sebesari Rp. 5,7 juta rupiah dan akan kami berikan untuk anak yatim.

Wa min Allah at Tawfiq

UA-984942-2