17 October 2010 Lefke, Cyprus
(Mawlana Syekh berdiri) Dastuur yaa Sayyidii, madad.
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, `Aziiz Allah
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Subhaan Allah
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Sulthan Allah
Zidhu yaa Rabbii `izzan wa syarafan nuuran wa suruuran, sulthaanan wa ridhwaana. (Mawlana Syekh duduk) Tsumma ash-shalaat wa 's-salaam `alaa jamii`i 'l-anbiya wa 'l-mursaliin wa `alaa awliyaullah ash-shalihiin. Huuu. Dan kita mengucapkan, a`uudzu billahi min asy-Syaythani 'r-rajiim. (Mawlana Syekh berdiri) Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim! Aydna, yaa Rabb! (Mawlana Syekh duduk)
Kami adalah abdi yang lemah. Tsumma salaamu `alayk yaa Shaahib az-Zamaan. Tsumma salaamu `alayk yaa `ibaadAllah ash-Shalihiin, awtaad dan aqtaab yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di planet ini. Amiduuna, tolonglah kami, wahai orang-orang suci! Kami begitu lemah, namun keinginan kami adalah untuk menghancurkan kepalsuan, baatil, tiada yang lainnya. Itu adalah cakrawala terakhir yang paling utama atau batas yang kami mohon, untuk bertempur melawan Setan dan para pengikutnya.
Wahai ulama-ulama Salafi! Apakah ada yang salah? Orang-orang Wahhabi tidak berpikir, namun kalian memiliki sesuatu. Apakah benar bahwa sasaran akhir kita adalah untuk menghancurkan kepalsuan, baatil, dan menaikkan bendera Haqq di seluruh muka bumi? Kita tidak akan berbahagia jika ada seseorang di Bumi yang menjadi simbol kebatilan atau mengikuti jalan yang sesat! Apakah kalian berbahagia bersama orang-orang yang yang berada di jalan sesat, wahai ulama-ulama Salafi? Apa katamu? Dan bagaimana perjuangan kalian untuk membuang kebatilan? Kita harus memahami.
Wahai hadirin! As-salaamu `alaykum! Dengar, dengar dan patuhi! Apakah tujuan kita dalam kehidupan ini? Kalian harus tahu itu dan menjalaninya! Maka, saya bertanya kepada para ulama Salafi, apakah tujuan kalian dengan mengatakan, "Kami adalah ulama-ulama Salafi"? Apakah sasaran kalian? Kalian adalah ulama, namun kalian harus tahu apakah sasaran kalian ketika mengatakan tentang diri kalian, "Kami adalah ulama-ulama Salafi." Saya paham, namun melalui pengetahuan kalian apakah tujuan kalian? Untuk apakah kalian menggunakan pengetahuan kalian? Katakan kepada saya, dan biarkan seluruh dunia mendengar hal itu.
Wahai ulama-ulama Azhari, ulama-ulama Baghdad, ulama-ulama Syam, ulama-ulama ajami (merujuk pada Persia--ed.), ulama-ulama Hindi, ulama-ulama Ottoman, katakan, apakah tujuan kalian? Apa yang ingin kalian lakukan dengan pengetahuan kalian? Buatlah yang jelas! Apakah kalian pikir itu untuk menulis buku-buku atau menghafal ratusan atau ribuan ahadiits? Itu boleh saja, namun kalian harus mengatakan apa tujuan kalian dengan mempelajari ratusan atau ribuan hadiits nabawi syariif, tradisi Nabi Suci (s). Dan sebagian besar kalian adalah juga haafizh atau qaari al-Qur'an Karim, namun kami memiliki sebuah pertanyaan: apakah sasaran utama kalian melalui pengetahuan kalian itu, apa yang kalian minta untuk dikerjakan? Katakanlah! Poin itu sangat penting karena orang-orang tidak mengerti, artinya kalian tidak membuatnya jelas. Mungkin kalian tidak pernah berpikir tentang hal itu, namun itu adalah tujuan terpenting untuk Islam, diin al-haqq, agama yang benar, agama surgawi.
Apakah tujuan Allah Azza wa Jalla mengirimkan begitu banyak nabi dan terakhir Nabi Penutup, (Mawlana Syekh berdiri) Sayyidina Muhammad (s)? Apa tujuannya? (Mawlana Syekh duduk) Kalian tidak membuatnya jelas. Kalian adalah guru yang meminta untuk mengajari orang-orang, namun apakah yang kalian ajarkan? Jika kalian tidak tahu tujuan yang sesungguhnya, apakah yang kalian ajarkan? Itu adalah sebuah poin yang sangat penting dan kami minta seluruh dunia Muslim, dan saya meminta Yang Suci, Paus, dan Yang Suci, Rabbi Utama. Apakah tujuan Tuhan Surgawi mengirimkan Taurat kepada Musa (a)? Katakan, Rabbi Utama, katakan! Tiada jawaban. Tanyakan kepada Musa (a), "Apakah tujuanmu?" Bukankah ia tahu misinya? Itu begitu jelas! Ia dikirim kepada Fir’aun, yang mewakili Setan, yang membuat orang-orang menyembahnya. Itulah palsu, baatil. Maka, Tuhan Surgawi mengirimkan Musa (a) kepada Fir’aun. Yang Suci, Rabbi Utama, katakan apa tujuan untuk mengirimkan Taurat kepada Musa (a), dan setelah Fir’aun meninggal, bendera Kebenaran berkibar dan bendera Setan berada di bawah kaki, selesai! Itu adalah misi Sayyidina Musa (a)!
Saya bertanya Sang Orang Suci, Rabbi Utama, apakah engkau mengikuti jalan Musa (a)? Apa yang kalian kerjakan? "Palestina, Palestina, Palestina." Apakah dunia ini hanya Palestina? Jika kalian manggung di Palestina, apakah misi kalian sudah selesai? Mengapa kalian tidak mengatakan yang sesungguhnya, bahwa Musa (a) datang untuk membuang semua jalan yang salah dan perwakilannya, begitu banyak Fir’aun, bukan hanya seorang Fir’aun. Allah Azza wa Jalla mengirim Taurat dengan Musa (a) untuk semua Fir’aun, begitu banyak sehingga kalian tidak dapat menghitungnya. Apa yang kalian kerjakan? Kalian bertempur di dalam ardh al-muqaddas, Tanah Suci. Itu bukanlah sasaran untuk mencapai Tanah Suci dan membangun Kuil Sulaiman, namun kalian adalah orang-orang yang lalai! Kalian membaca Perjanjian Lama, Taurat, tetapi tidak memahami tujuan Allah Azza wa Jalla dalam pemanggilan (penugasan)-Nya kepada Sayyidina Musa (a). Begitu banyak (berkali-kali) kalimat Allah Azza wa Jalla, kata-kata kepada Musa (a), "Datang dan dengarkanlah Aku." Kalian adalah orang yang begitu terhormat, namun kalian tidak mengerti kehormatan kalian. Kalian berpikir kehormatan kalian adalah datang ke Palestina untuk membangun Kuil Sulaiman; itulah pemahaman kalian tentang Taurat Suci. Memalukan, membunuh begitu banyak orang!
Dan para Muslim kita juga berada pada jalan yang salah, tidak memahami misi sesungguhnya dari Nabi Penutup, Sayyidina Muhammad (s)! (Mawlana Syekh berdiri dan duduk) Kini Muslim berpikir misi mereka adalah tawsiya`, membesarkan, al-Haraamayn asy-Syariifayn, Dua Tempat Suci (Mekah dan Madinah). (Mawlana Syekh memegangi sebuah buku bergambar.) Lihatlah pada Ka`aba (dalam ilustrasi ini); apakah ada gedung di sekitarnya? Itu adalah Haram asy-Syariif sebagaimana awalnya. Membuatnya jelas bagi orang-orang untuk memahami, apakah Ka`aba memerlukan perluasan? Kenapa kalian tidak mempertahankan Ka`aba Suci itu dengan (sebatas) sumur Zamzam Syariif? Manusia berkunjung, naik Hajj, dan tidak seorang pun menanyakan paspor mereka, atau minta uang yang harus kalian bayar. Tak seorang pun bertanya kepada mereka, "Apa yang kalian lakukan di sini?" Mereka tahu bahwa mereka (para pendatang) itu datang untuk memberikan penghormatan tertinggi mereka karena itu adalah Rumah Tuhan!
Para saudara Muslim, Kristen, dan Yahudi, kita berada di jalan yang salah! Maka, dunya akan menjadi seperti Jahannam, Neraka. Pada masa itu, manusia merasa begitu nyaman dan damai. Janganlah mengatakan, "Waktu telah berubah dan kita harus membantu Tuhan dari Rumah ini dengan membuat sebuah lahan yang luas untuk para pengunjung Ka`aba Suci." Apa pula itu? Allah (swt), Tuhan Surgawi, adalah Mutlak, Mampu, dan Qaadir, Satu yang Memiliki Kuasa Mutlak! Dia bisa menaruh orang seluruh dunia dalam area seluas 10 meter x10 meter!
Wahai ulama-ulama Salafi! Mengapa kalian tidak mengatakan hal ini? Setiap tahun kalian membuat satu pemekaran baru, untuk apa? Apakah (di manakah) iman kalian kepada Tuhan Ka`aba Mu`azzam, subhaan Allahi 'l-`Aliyyu 'l-`Azhiim?
Wahai para Hadirin! Orang berjalan di jalan yang salah dan para ulama kita berpikir bahwa mereka adalah pengikut Salaaf as-Saalih, namun di manakah Salaaf as-Saalih? Apakah Salaaf as-Saalih memberi kalian sebuah fatwa untuk menghancurkan Haraam Syariif dan membuat pemekaran itu? Biar sajalah, namun kita telah sampai kepada waktu di mana para rabbi berpikir tujuan utama Yahudi berada di Tanah Suci dan membangun sebuah kuil. Apa pula kebodohan itu? Apakah Musa (a) datang untuk alasan itu? Allah Azza wa Jalla berkata kepadanya, "Pergilah ke Fir’aun dan ajari dia posisi, pribadi dan misi sesungguhnya dari abdi-Ku."
Malulah ulama Salafi, ulama Azhar asy-Syariif, ulama Syam Syariif, ulama Baghdad, ulama India, ulama Turki, ulama Mesir, ulama Libya dan wilayah Muslim lainnya, malulah mereka semua karena berpikir bahwa sasaran utama perintah Allah Azza wa Jalla adalah untuk pergi ke Palestina, untuk mempertahankan gedung itu dan berada di sana! Itu bukanlah tujuan, namun ulama kita tidak memahami Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, atau apa pun dari al-Qur'an Karim, begitu memalukan mereka itu!
Wahai umat manusia! Allah Azza wa Jalla mengirim semua nabi untuk melawan Setan. Di manakah Setan melaksanakan hal itu, tidakkah berada di antara orang-orang yang beriman? Apa yang kalian kerjakan? Apa pemahaman kalian untuk mengatakan bahwa kalian adalah ulama Salafi? Orang-orang Wahhabi tanpa pikiran, tanpa pemahaman, dan hanya fundamentalis. Apakah itu dari al-Qur'an Karim atau Salaaf as-Saalih? Kalian berada di jalan salah, mencoba menyesatkan orang lain dan membuat orang meninggalkan jalan yang benar kepada Allah, Shiraat al-Mustaqiim, Jalan Lurus!
Wahai para ulama! Yang paling memalukan adalah, Nabi Terakhir (s) datang pertama untuk mengenyahkan jaman jahiliyah. Al-Qur'an Karim menunjukkan, asta`iidzu billah, untuk wanita: (Mawlana Syekh berdiri)
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
Wa qarna fii buyuutikunna wa laa tabarraj tabarajj al-jahiliyyati 'l-uula.
Tinggallah di rumah dan janganlah menghiasi dirimu (para wanita) sebagaimana perhiasan Zaman Jahiliyyah Pertama. (Al-Ahzab, 33:33)
(Mawlana Syekh duduk) Jahiliyyati 'l-uula artinya "Zaman Kelalaian Pertama." Itu artinya ada zaman kedua; itu akan dicapai sebelum Hari Kebangkitan, ketika busana kehormatan Islam dibuang dan mereka akan menjadi orang-orang jahil di hadapan Nabi Penutup (s).
Wahai umat manusia! Cobalah untuk belajar sebagaimana kita harus belajar. Janganlah menjadi orang yang sombong; semua orang yang sombong akan berada di neraka. Kalian harus belajar. Semoga Allah (swt) mengampuni saya, kalian, dan semua yang tidak pernah mengerti apakah jalan yang benar dan mengikuti jaahil, mereka yang jahil. Wahai Tuhan kami! Kirimkanlah kepada kami seseorang untuk mengajari kami tujuan sesungguhnya dalam mengirim semua nabi dan akhirnya Nabi Penutup, Sayyidina Muhammad (s)! (Mawlana Syekh berdiri dan duduk)
Fatihah.
(33 menit) (1199) Baiklah, karena kini manusia menikmati, namun setiap kenikmatan dan kesenangan yang dikejar orang....menjadikan mereka tidak bahagia. Berhati-hatilah para hadirin, janganlah mengejar dunya namun datang dan dengarlah dan belajarlah dan cobalah untuk menjadi abdi yang baik. Semoga Allah (swt) mengampuni kita.
Fatihah.
(Mawlana Syekh berbicara kepada Hajjah Naziha di telepon.)
Kita akan membombardir mereka dan menghancurkan kebatilan dengan barakah Syekh Hisyam!
(Mawlana Syekh salat dua rakaat Salat asy-Syukr.)