Go to media page Available in: English   Bahasa  

Pertama Percaya bahwa Allah adalah Esa

Sultan al Awliya

Mawlana Syekh Nazim al-Haqqani

29 Juni 2010 Lefke, Siprus

Asy-hadu an laa ilaaha illa-Llah, wa asy-hadu anna Sayyidina Muhammadan `abduhu wa habiibuhu wa rasuuluh.

Pertama-tama, setiap orang harus mengucapkan Kalimatu ’sy-Syahadah, “Pernyataan Keimanan.” Setiap orang harus mengucapkannya dan harus percaya bahwa untuk seluruh ciptaan hanya ada satu sultan, raja dan Satu Pencipta. Tidak mungkin ada dua raja di dalam satu kerajaan, itu tidak akan pernah terjadi! Oleh sebab itu, setiap orang harus percaya dengan ini, sebagaimana seluruh nabi yang datang, mulai dari Adam (a), mereka berseru kepada umatnya untuk mengatakan, laa ilaaha illa-Llah, “Tidak ada tuhan selain Allah.”

Mengasosiasikan anak, saudara, istri atau hubungan semacam itu dengan Tuhan tidaklah berdasarkan kebenaran; itu hanya berasal dari imajinasi orang. Tidak lebih. Orang berangan-angan dan mengatakan bahwa di dalam Kerajaan Langit, Dia tidak sendiri, tetapi Dia mempunyai anak sebagai kerabat, astaghfirullah! Itu tidak benar! Itu hanya imajinasi orang karena mereka senang melihat orang yang mempunyai hubungan dengan Tuhan Surgawi.

Kerajaan Langit hanya untuk Yang Maha Esa! Jika mereka mempunyai Paus dan deputinya, maka mereka semua adalah manusia. Tidak ada keistimewaan bagi mereka selain menjadi hamba. Kita semua adalah hamba Tuhan Surgawi, di mana hamba merupakan suatu kehormatan tertinggi yang dianugerahkan kepada ciptaan-Nya. Mereka begitu bahagia, senang dan merasa terhormat dengan diberikannya derajat hamba bagi Tuhannya, dan tidak ada lagi kehormatan yang lebih tinggi!

Paus adalah seorang hamba, dan semua nabi juga hamba. Yesus Kristus (a) tidak pernah mengatakan, “Aku adalah tuhan,” beliau berkata, “Aku adalah seorang hamba.” Ini artinya beliau dimuliakan dengan menjadi hamba dari Kerajaan Langit. Allah, Allah! Kita dapat mengatakan bahwa ini adalah sebuah deklarasi!

adalah misi saya untuk mengatakan hal ini kepada semua orang yang datang ke sini dan untuk mengingatkan mereka bahwa mereka telah diciptakan dengan Kehendak Ilahi dari Tuhan Surgawi, Sang Pecipta bagi seluruh makhluk dan manusia. Hanya Dia yang dapat menciptakan, tak ada lagi yang lain!

Dome, dome, dome, dome.

Dome, dome, dome, dome.

Dome, dome, dome, dome.

Dome, dome, dome, dome.

Semoga Allah mengampuni kita.

Fatihah.

UA-984942-2