Available in: English   Bahasa   Turkish   Go to media page

Berbanggalah dengan Nabi dan Agamamu!

Sultan al-Awliya

Mawlana Shaykh Nazim

23 March 2010 Lefke, Cyprus

(Mawlana Syekh berdiri) Dastuur yaa RijaalAllah. Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaaha illa-Llah, La ilaaha illa-Llah, La ilaaha illa-Llah, La ilaaha illa-Llah Sayyidina wa Nabiyyina wa Mawlana Muhammadan `abduhu wa Habiibuhu wa Rasuuluhu. Zidhu yaa Rabbii `izzan wa syarafan nuurun wa suruuran. (Mawlana Syekh duduk kembali.)

As-salaamu `alaykum, wahai para hadirin yang mulia! Dengar, perhatikan dan patuhi, dan kalian harus selalu ingat bahwa kita adalah hamba Tuhan Surgawi, itulah pelajaran pertama yang harus diajarkan kepada setiap orang, sejak kanak-kanak hingga akhir hayat mereka. Terima kasih yang tak terhingga kepada Nabi kita tercinta, dan kita memohon dengan rendah hati ke Hadirat Ilahi agar menganugerahkan kepada yang paling kita cintai bahwa kita bangga untuk menjadi umatnya, umat terakhir!

Berbanggalah dengan Sayyidina Muhammad (s)! (Mawlana Syekh berdiri.) Setiap hari, berjuta-juta waktu, demi kemuliaan ini terompet dibunyikan dan para malaikat memberi penghormatan tertinggi mereka dan dari anugerah Ilahiah Allah muncullah Sayyidina Muhammad (s)! Berbanggalah! (Mawlana Syekh duduk kembali.)

Wahai manusia! Kita harus mengucapkan a`uudzu billahi min asy-Syaythaani 'r-rajiim. Tanpa timbangan itu, kita tidak akan sampai pada posisi yang sempurna. Kadang-kadang kekuatan surgawi (datang dengan cara sedemikian rupa sehingga) saya tidak dapat mengontrol diri saya sendiri sampai saya mengucapkan, a`uudzu billahi min asy-Syaythaani 'r-rajiim. Saya tidak pernah mengendarai mobil, tetapi saya melihat bahwa ketika orang mengendarai mobil, mereka mengendalikan mobilnya dengan sebuah roda stir dan kalau tidak, mobil itu menjadi tidak terkontrol. Oleh sebab itu, itu adalah perintah surgawi, istaidzubillah min asy-Syaythani 'r-rajiim. Mengucapkannya membawa orang ke posisi sejati mereka, karena ego kita selalu ingin menonjolkan dirinya lebih besar, sebanyak mungkin mereka berusaha untuk menjadi orang yang sombong padahal mereka begitu kecil, satu setengah hingga dua meter.

Tetapi ego kita mendengarkan Setan, yang mengatakan, “Kau harus bisa menunjukkan dirimu lebih besar sebanyak-banyaknya. Kau harus duduk di kursi sultan atau menteri, atau kau dapat menjadi bos di sebuah perusahaan besar," tetapi kadang-kadang kalian melihat ke dalam cermin dan seseorang yang kecil bicara, ‘Bawa yang itu, bawa yang ini.’ (Kalian pasti tahu) ‘Ya, saya sangat besar, orang yang sangat penting, ha!'" Setan selalu meletakkan cermin ajaibnya di depan orang-orang. “Lihat, kalian begitu besar, dari atas dan bawah juga. Hmmmm." "Sungguh? Apakah aku orang itu?" "Kau ragu, wahai teman besarku, apakah engkau tidak pernah melihat ke dalam cermin ajaib? Aku membawa cermin ajaib yang menunjukkan bahwa engkau memenuhinya dari timur ke barat! "Aku harus menggunakannya sesering mungkin."

"Tidak tuan! Kau harus selalu menggunakannya, karena engkau adalah orang yang besar."

Itulah misi terpenting Setan: membuat manusia percaya bahwa mereka adalah orang besar dengan pakaian mereka, dengan jabatan mereka, atau istana mereka. Kalian bisa membangun istana sebanyak-banyaknya, tetapi kalian hanya seperti sebuah jari. Suatu ketika saya dibawa ke puncak Menara Eiffel dan ketika saya melihat ke bawah, saya melihat orang-orang seperti jari. Tetapi seseorang yang berukuran satu jari di bawah itu melihat ke atas Menara Eiffel dan berkata, "Aku lebih besar dari yang ini," karena Setan membuat mereka mabuk! Oleh sebab itu, adalah sebuah perintah bahwa setiap saat kita harus menggunakan, fas ista`iidzu billah min asy-Syaythani 'r-rajiim.

Malam ini kalian belum siap, wahai ulama Salafi? Marhaban! Kalian tidak dapat menemukan batas untuk ilmu, ilmu duniawi dan ilmu untuk level-level dan tahapan-tahapan surgawi. Di tahapan mana ulama Salafi kita berada? Atau di posisi bumi (duniawi) mana kalian akan berada? “Wahai Syekh, kami mempunyai gelar doktor dari Sorbonne, Cambridge, Boston..." atau dari WC (kamar mandi); bukan WC, Washington, D.C.! Karena saya orang tua, kadang-kadang saya lupa dan mengatakan, "WC." Jangan bertanya; dalam bahasa saya bersumpah, jangan khawatir, kalian adalah ulama, ketika kalian menjadi marah, kalian juga mengeluarkan sumpah serapah. Saya mendengar: jika Dia membuat saya mendengar, saya bisa mendengar.

Wahai ulama Salafi! Kalian harus tahu dari mana manusia diciptakan. Untuk apa mereka telah diberikan kemuliaan semacam itu? Apakah kalian mengetahui hal ini? Katakanlah, agar semua orang tahu! Saya tidak hanya bertanya kepada ulama Salafi, saya juga bertanya kepada Yang Mulia Paus, Yang Mulia Kepala Rabbi, saya juga bertanya kepada Dalai Lama. (...) Suatu ketika saya berada di London dan kepala umat Buddha mengirimkan seseorang menemui saya, berkata, “O Syekh Nazim, aku datang atas nama Dalai Lama untuk mewawancarai Anda." Saya berkata, "Tidak, saya tidak bicara denganmu, saya ingin orang pertama dan ia boleh datang ke sini. Katakan padanya, ‘Jangan kirimkan seseorang dari pengikutnya untuk mewawancarai saya, itu bukan level saya. Level Islam adalah level tertinggi.'"

Wahai manusia, wahai umat Muslim! Kalian harus bangga! Para ulama Salafi, mengapa kalian tidak berkata kepada orang-orang di pagi dan petang bahwa Allah (swt) menganugerahkan kehormatan tertinggi kepada Muslim? Yang lain tidak mempunyai kehormatan di Hadirat Ilahi. Mengapa kalian tidak mengatakannya? Katakan! Jangan menyumpah pada orang-orang, mengatakan bahwa mereka melakukan hal yang salah di dalam Islam, selalu menyerang mereka, mengatakan, "Jangan lakukan ini, ini kufur; jangan lakukan ini, ini bid’ah; jangan lakukan ini, ini haram!!" Tinggalkan ini!! Bangunlah dan katakan siapa hamba yang paling mulia di bumi! Mengapa kalian tidak mengatakannya? Kalian mempunyai begitu banyak uang untuk melakukan siaran (TV atau media lainnya), lalu mengapa kalian tidak melakukannya?

Wahai Salafu 's-Salih! Mengapa kalian tidak mengatakan kepada semua orang bahwa hamba-hamba yang terbaik dari barat ke timur di Hadirat Ilahi adalah umat Muslim? Jika Yang Mulia, atau Raja tidak mempunyai uang saya bisa memberi kalian uang untuk melakukan siaran tersebut. (tertawa), katakan! Mengapa kalian tidak melakukannya? Kalian mengatakan, "Kami melakukan `amr bi 'l-ma`ruuf, menyeru kepada kebenaran." Ini adalah amr bi 'l-ma`ruuf dari saya kepada kalian! Dan kalian juga dapat melakukan an-nahiy `ani 'l-munkar, melarang kebatilan, karena semua umat berada pada munkar dan kalian harus berusaha untuk mengoreksi mereka.

Ya, saya tidak mengetahui apa-apa tetapi kalian mengatakan, “Kami adalah ulama Salafi.” Saya tidak menerima ulama Salafi seperti itu jika kalian tidak melakukan apa yang kami katakan! Itu bukanlah kata-kata saya, itu adalah kata-kata dari Al-Quran. Basyir `ala an-nas, an-nadzir `ala an-nas. Mengapa kalian tidak memperingatkan bangsa Eropa? Mengapa kalian tidak memberi kabar gembira bagi umat Muslim? Apa alasannya? Saya tidak tahu apa-apa. Saya tidak mempersiapkan sesuatu untuk diserukan kepada kalian, tetapi saya menyerukan ego kalian, nafs kalian. Kalian mengatakan, “Kami adalah Salafi.” Haatuu burhanakum, "Bawa bukti-bukti kalian." Salafu 's-Salihiin menghancurkan kekufuran dan membangun iman untuk umat manusia!

Saya minta maaf, saya minta untuk memulai dengan a`uudzu billahi min asy-Syaythaani 'r-rajiim, tetapi tidak ada waktu. Jika mereka membuat saya bicara, hingga akhir zaman saya dapat berteriak pada kalian karena tidak mengucapkan, bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Rahiim. Bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Rahiim adalah pedang surgawi bagi orang-orang kafir! (...) Inna ad-diin `indallahi 'l-Islam, "Sesungguhnya, agama di Sisi Allah adalah Islam." Mengapa kalian tidak menyiarkan pesan ini? Saya pikir jika mereka meminta Jalaalatu `l-Malik, apakah ia siap untuk mendukung maksud ini, atau apakah ia takut terhadap kaffaratu 'l-fajara? Waktu sudah habis! (Mawlana Syekh berdiri.) Allah jala jalalahu berfirman, bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Rahiim.

اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانشَقَّ الْقَمَرُ

Iqtarabati 's-sa`atu w 'anshaqqa 'l-qamar.

Waktu (Hari Kiamat)telah tiba dan bulan terbelah. (54:1)

Apakah ini haqq atau baatil? Lima belas abad sebelumnya, di dalam al-Quran suci Allah (swt) memerintahkan umat Muslim untuk mengetahui, Iqtarabati alssa`atu wainshaqqa al-qamaru. Mengapa kalian tidak mengatakan hal ini dan membuka mulut kalian, wahai ulama Salafi? Di mana pengetahuanmu?

Wahai Tuhan kami, kami adalah para pendosa! Wahai Tuhan kami, kami lalai! Wahai Tuhan kami adalah orang-orang yang teracuni dengan jalan-jalan setani! Kami tidak pernah menerima apa yang mereka katakan untuk Muslim. Mereka bekerja untuk mengganti pemahaman umat Muslim dari yang haqq menjadi batil. Mereka mempunyai begitu banyak universitas di sepanjang Mamlaka dan kawasan Muslim lainnya, tetapi apa yang mereka ajarkan? Apakah mereka mengajarkan Al-Quran suci? Mengapa tidak? Mengapa kalian tidak mengatakan hal ini? Mengapa kalian tidak menyadarkan orang-orang yang bertanggung jawab bahwa, “Kita tidak boleh mengikuti umat Kristen atau Yahudi, karena Nabi Penutup (Mawlana Syekh berdiri), Sayyidina Muhammad (s) bersabda, man tashabbah bi qawmin fahuwa minhum, "Siapa yang meniru orang berarti ia termasuk golongannya."

Wahai ulama Salafi! Kalian seperti orang yang masih muda, seperti cucu saya, jadi dengarkan saya. Imaan adalah nuur, cahaya surgawi. Gunakan cahaya surgawi itu dan lihatlah pada setiap kejadian yang terjadi di timur dan barat, dan lihatlah jalan mana yang kalian tempuh. Lihat dan berusahalah untuk mengerti. Jangan membuat dirimu terpenjara dengan empat batasan, (keluar dari itu) dan lihat ke sepanjang timur dan barat, lihat apa yang dikatakan oleh al-Quran, apa yang dibawa. Saya tidak mengklaim bahwa saya mengetahui sesuatu, tetapi mereka membukakan sebuah lubang sebesar lubang jarum untuk bisa melihat, dan itu membuat seluruh dunia naik turun.

Wahai ulama Salafi! Sebagaimana yang kalian klaim, “Kami adalah ulama, pengikut kaum Salaf," Cakrawala pengetahuan tidak hanya terdiri atas satu cakrawala, di balik cakrawala itu terdapat tak terhingga cakrawala lainnya. Kalian mengatakan, "Kami mengikuti Salafu 's-Salih," Cakrawala Salafu 's-Salih begitu sederhana, tetapi kini mereka begitu kompleks. Oleh sebab itu, kalian harus berusaha menggunakan kapasitas kalian melalui cahaya Quran suci, untuk melihat dan menyaksikan. Pada masa Salafu 's-Salih yang kalian sebutkan, sebelum 200 tahun yang lalu, adalah sesuatu. Saat itu tidak ada mikroskop, tetapi sekarang ada mikroskop. Oleh sebab itu, kalian harus berusaha untuk mengganti metode pemahaman kalian. Jika, pada masa lebih awal, mereka baik atau buruk, mereka telah pergi, tetapi sekarang kalian hidup di masa yang sangat sulit bagi umat manusia. Orang-orang kehilangan jalan mana yang dapat mereka tempuh. Mengapa kalian tidak membawa cahaya dari Al-Quran suci agar orang dapat mengikutinya? Jangan katakan, “Kami adalah Salafu 's-Salih;" kalian bisa saja lebih baik, karena kalian bisa lebih luas dan cakrawala kalian lebih luas.

Saya meminta maaf. Saya memohon ampun dari Allah (swt). Innamal `amaalu bin-niyaat, "Perbuatan dinilai berdasarkan niatnya." (Bahasa Arab)? Ah ha! Niat saya adalah untuk menghilangkan kebatilan, dan menunjukkan kepada orang apa yang haqq, apa yang benar! Lihatlah pada pemahaman kalian dari sisi tersebut, dan katakan kepada orang-orang. Jangan tunggu untuk perintah jalalatu 'l-malik kepada kalian, "Lalukan ini, lakukan itu." Tidak, kalian harus mengetahui jalan kalian, karena Allah (swt) melihat kalian. Wallahu basyiirun bi 'l -`ibaad wa huwa 's-Samii`u 'l-`Aliim, melihat, mendengar, dan mengetahui dengan Atribut Ilahiah-Nya, Dia mengetahui segalanya dan Dia Maha Menyaksikan. Sebagaimana kalian melihat di mana seekor semut pergi dan berjalan, Dia melihat ke mana kita pergi. Jadilah seorang taalib (murid). Berusahalah untuk mengetahui lebih banyak dan lebih banyak lagi. Semakin banyak kalian meminta, Tuhan Surgawi Yang menciptakan kalian dan segalanya, saya dan kalian, akan mengirim dari Cahaya-Nya untuk membuat segala sesuatu yang Dia kirimkan menjadi lebih jelas melalui Al-Quran suci!

Semoga Allah mengampuni saya.

Fatihah.

Saya bernyanyi untuk jalaalat ul-malik.

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Jangan khawatir jalaalat ul-malik, kalian boleh melakukan sebuah tarian.

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Setan akan sangat marah ketika saya mengucapkan, dome dome. Setan mengatakan, "Apa itu dome dome? Saya mengajarkan orang bermacam-macam nyanyian dan ia datang dan bernyanyi."

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Kami hanya untuk-Mu, O Allah, dan Engkau adalah Tuhan kami dari masa Azali ila 'l-Abaadi. Itu adalah musik yang suci dan para malaikat bergembira ketika mereka mendengarnya.

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

dome dome ini akan menjadi seperti palu pada kepala Setan dan para pengikutnya. Mereka menjadi marah, dan berkata, “Apa yang Syekh katakan ini?”

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Kita bahagia bersama Tuhan kita. Wahai Tuhan kami, wahai Tuhan kami, wahai Tuhan kami!

Fatihah.

Jika mereka tidak senang, jangan dengarkan. Orang-orang yang senang boleh mendengar. Apa yang harus kita lakukan? Saya bicara dengan bebas. Mereka boleh pergi untuk mendengar kata-kata setani, menggunakan uang. Datanglah (ke sini), gratis. Saya juga bisa bernyanyi untuk kalian! Kadang-kadang saya bisa mengucapkan, oh oh oh oh, eh eh eh eh, dan Setan menjadi sangat marah ketika kita mengucapkannya! Oh oh, eh eh, oh oh, eh eh. Cukup. Baca Fatihah tiga kali, karena ini akan menjadi 50 menit! (Tertawa)

(45 menit)

Setan sangat marah. Siapa yang marah dengan kata-kata saya, mereka juga pergi!

(Mawlana Syekh Nazim berbicara dengan Syekh Hisyam Effendi dan Hajjah Naziha di telepon.)

UA-984942-2