Available in: English   Bahasa   Go to media page

Mengenai Maksud Dikirimnya Virus Corona

Mawlana Shaykh Hisham Kabbani

9 Desember 2020

Fenton, Michigan, USA

Alhamdulillahi Rabbi 'l-`aalamiin, wa 'sh-shalaatu wa 's-salaamu `alaa asyrafi 'l-mursaliin, Sayyidinaa wa Nabiyyinaa Muhammadin wa `alaa aalihi wa shahbihi ajma`iin.

ittaqullah ya `ibadullaah, bertaqwalah kepada Allah, wahai hamba Allah, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkanlah apa yang dilarang-Nya.

Ini adalah serangga yang memenuhi dunia, satu spesies saja sudah cukup untuk seluruh dunia, karena kekuatannya sangat besar. Setiap [spesies/jenis] serangga mempunyai rezekinya masing-masing yang diberikan kepadanya setiap hari.

Serangga-serangga ini melawan jin jahat dan menentang ajaran mereka melalui shalat dan mereka mengikuti mahabbatillah `azza wa jalla, karena serangga ini adalah salah satu ciptaan Allah. Dia menciptakannya dan menyempurnakannya. Jadi kabar gembira bagi seorang hamba yang dapat mendengar kekuatan dari ibadah serangga tersebut.

Orang-orang berpikir bahwa ia berasal dari tempat lain, bahwa ia berbahaya dan mereka memikirkan segala hal mengenainya.

Tetapi, apakah mereka bertanya-tanya apakah serangga itu adalah salah satu hamba Allah atau bukan? Apakah mereka memohon dan berbicara seperti semut? Semut-semut itu memohon kepada Allah dan Allah melindungi mereka.

وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُواْ أَنفُسَهُمْ جَآؤُوكَ فَاسْتَغْفَرُواْ اللّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُواْ اللّهَ تَوَّابًا رَّحِيمًا

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (Surat an-Nisa, 4:64)

Sebagaimana semut-semut itu meminta izin dari Sayyidina Sulayman (as) dan Rasulullah (saw) mengirim mereka ke sebuah tempat di dalam bumi untuk hidup. Mereka bukanlah kaafiriin, mereka adalah mukminiin. Dan demikian pula dengan COVID-19, mereka termasuk hamba-hamba Allah yang saleh, tetapi tidak ada yang mengetahuinya. Itulah sebabnya Dia menyembunyikan mereka, untuk sebuah hikmah yang besar! Oleh sebab itu,

قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulayman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari [keberadaan kalian]!” (Surat an-Naml, 27:18)

Serangga (virus) ini adalah seperti semut itu. Allah telah mengajarinya adab dan mengangkatnya ke tingkat tertinggi di dunia karena ia meminta agar disembunyikan, dan ia bertasbih kepada Allah `azza wa jalla, dan sekarang itulah kondisinya dari langit ketujuh. Jadi Allah memerintahkan bumi, dan bumi itu mengambil nikmat dari semut-semut ini, dan itu adalah sumber pengetahuan mereka.

Serangga ini juga mengambilnya, sebagaimana Dia memerintahkan semut untuk masuk ke dalam tanah, Dia juga mengirim serangga ini untuk masuk ke dalam tanah, ia hanya keluar di malam hari dan sesekali di siang hari kemudian mereka masuk kembali ke tempat asalnya di dalam tanah.

Bayangkan jutaan semut di ruang yang kecil. Para ulama, jika mereka mempelajari tentang semut ini, mereka akan mendapati bahwa mereka hidup di bawah tanah dan bertasbih mengagungkan Allah `azza wa jalla. Jika kita melakukannya, maka serangan [virus] ini akan berhenti.

Ia tidak akan berhenti! Ia tidak akan berhenti! Serangan itu tidak akan berhenti sebagaimana yang diketahui oleh para Awliya wa 'sh-shaalihiin. Serangan ini juga terjadi di zaman Sayyidina Khalid al-Baghdadi, Imam Tarekat ini di zamannya. Allah `azza wa jalla memerintahkannya untuk mengasingkan dirinya hingga turun perintah.

Dan sekarang di sini perintah itu telah datang. Jadi kabar gembira bagi seorang hamba yang memohon rahmat istimewa dari Allah `azza wa jalla dan Dia mengabulkannya. Inilah yang terjadi pada Sayyidina Khalid al-Baghdadi ketika terjadi wabah pada tahun 1798.

Perpecahan ini terjadi, tetapi para ulama tidak memahaminya bahwa ini adalah sesuatu yang diperintahkan untuk mereka lakukan, dan mereka tidak berhenti melakukan apa yang telah dihentikan oleh para shalihuun.

Apa yang terjadi di zaman Sayyidina Khalid al-Baghdadi juga akan menimpa kita, kemudian ia akan diangkat dan beliau menjalani khalwati ruuhaniyyah. Ini semua berasal dari keberkahan Rasulillaah (saw), keberkahan yang telah membingungkan dunia.

Sebagaimana yang telah kami katakan, seekor semut, tanyalah pada ulama, seekor semut mempunyai banyak bagian, tetapi Allah `azza wa jalla memberinya kekuatan. Jadi kalian harus menjaga dzikir kalian, jika kalian ingin menjadi orang-orang yang saleh, maka jagalah dzikir kalian atau berkumpullah di tempat para dzakiriin berkumpul atau jagalah shalat pada waktunya. Bertobatlah kepada Allah dengan taubatan nashuha, tobat yang sungguh-sungguh.

Kata-kata kami di sini adalah bahwa nyamuk itu lebih kecil dari semut, tetapi mereka juga lebih kuat. Spesies nyamuk juga memohon izin untuk turut campur dan ia telah diizinkan, tetapi spesies nyamuk itu telah diperintahkan oleh Allah `azza wa jalla untuk tidak mengganggu anak cucu Adam, dan perintah itu telah diberikan kepada Raja nyamuk. Nyamuk-nyamuk ini menunggu waktu munculnya [Sayyidina al-Mahdi] dan pada saat itu kita akan melihat apa yang akan terjadi.

Segala urusan di luar logika manusia dapat ditemukan di dalam nyamuk. Ada 120 tipe bahaya dalam tubuh nyamuk dan sayapnya, tetapi atas Iradatullah, Kehendak Allah ia tidak menyakiti kita. Dia menyimpannya dan nyamuk-nyamuk itu menikmati barakah ini menunggu Perintah Allah dan ia masuk ke dalam khalwatnya di dalam tanah atau di pepohonan dan ia diberikan kekuatan ma`nawiyyah bagi para Awliya sehingga tindakan mereka dapat disembuhkan atas Perintah Allah.

Subhanalladzi sakhkhara lana samawaati wa 'l-ardh, Mahasuci Allah yang telah menundukkan bagi kami apa yang ada di langit dan bumi. Alhamdulillah wa 'sy-syukru lillaah wa laa ilaaha illa Allah wa Allaahu Akbar wa laa hawla wa la quwatta illa billaah al-`Aliyy al-`Azhiim.

Jangan banyak menanyakan hal-hal yang tidak bermanfaat. Bertobatlah kepada Allah dengan taubatan nashuha, Allah `azza wa jalla akan mengirimkan Awliya-Nya kepada kalian. Kita harus mendengar dan qabul (menerima), insyaAllah.

Oleh sebab itu untuk perlindungan kalian, pastikan untuk beristighfar sebelum tidur.

Wa 's-salaamu `alaykum wa rahmatullaahi wabarakaatuh.

https://sufilive.com/About-the-Purpose-of-Coronavirus-Onscreen-Text--7403.html

© Copyright 2020 Sufilive. All rights reserved. This transcript is protected. by international copyright law.

Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu khayr.

UA-984942-2