Available in: English   Bahasa   Go to media page

Tamu dari Afrika Selatan

Sultan al- Awliya

Mawlana Syekh Nazim al Haqqani

1 April 2011 Lefke, Siprus

Mawlana Syekh Nazim: Kita hidup di bagian terakhir dari `Akhir az-Zamaan. Apakah kamu mempunyai ulama di sana (di Afrika Selatan)?

Tamu: Ya, kami punya, tetapi kebanyakan Wahhabi.

Mawlana Syekh: Apakah mereka tidak percaya dengan Akhirat?

Tamu: Mereka percaya dengan Akhirat, tetapi mereka korup.

Mawlana Syekh: Allah (swt) telah berfirman, “Lakukanlah semau kalian! Aku telah mengirimkan perintah-Ku kepada kalian, apakah kalian mau mengindahkannya atau tidak. Aku akan memberikan penilaian/perhitungan-Ku bagi kalian!” Di masa Nabi (s) tidak ada Wahhabi atau Salafi. Yang ada hanyalah Ahlu ’l-Sunnah wa ’l-Jama`ah, ya? Mereka itu (Wahhabi dan Salafi) bekerja untuk Setan, bukan untuk Allah.

Masyaa-Allah kamu mempunyai nuur, cahaya, terpancar dari wajahmu. Alhamdulillah, saya senang bertemu denganmu! Saya sudah pernah ke Afrika Selatan, sekali atau dua kali. Itu adalah tempat yang baik dan orang-orangnya juga baik. Dan di sana ada thariqah, alhamdulillah! Thariqah adalah jalan untuk mencari keridaan Allah. Kita tidak berniat untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan perintah suci Allah. Mereka bisa saja keberatan dengan orang-orang thariqah, khususnya Naqsybandi, tetapi kita hanya berusaha untuk menjaga sunnat ar-Rasuul (s).

Belajar harus dilanjutkan. Nabi (s) bersabda bahwa kita harus selalu menuntut ilmu sejak buaian hingga liang lahad! Tetapi kini orang-orang telah tertipu. Begitu banyak orang yang salah telah datang dan ingin mengubah akidah kita karena kita adalah Ahlu ’l-Sunnah wa ’l-Jama`ah. Wahhabi hanya segelintir orang, tetapi mereka bekerja dengan uang mereka. Tak ada yang sungguh-sungguh mengikuti mereka, hanya karena uang mereka saja! Alhamdulillah, ribuan dan jutaan orang adalah Ahlu ’l-Sunnah wa ’l-Jama`ah.

Apakah leluruh kamu adalah para `alim, ulama agama? Masyaa-Allah, wajahmu baik sekali. Apakah kamu mengadakan zikir di kotamu?

Tamu: Ya.

Mawlana Syekh: Apakah kamu melakukannya di rumahmu? Jangan, kamu harus melakukannya dengan berkeliling! Misalnya, pertama lakukan zikir di rumah-rumah dan tempat-tempat pribadi, bukan untuk umum. Berikutnya kita harus berhubungan dengan masyarakat umum, kita harus membawa masa ke dalam Islam. Oleh sebab itu, saya bertanya kepada siapa pun yang datang kepada saya mengenai tempat di mana mereka melakukan zikirnya. Jika kamu melakukannya di rumah, beberapa orang bisa datang, tetapi sebagian orang bisa saja merasa malu sehingga tidak datang. Lakukanlah zikir di tempat-tempat pribadi. Apakah di sana ada, masyaa-Allah, lima juta orang atau lebih di kotamu?

Tamu: Lebih!

Mawlana Syekh: Tujuh juta, sepuluh juta?

Tamu: Tidak, lebih banyak lagi.

Mawlana Syekh: Lima belas juta, masyaa-Allah! Setiap minggu, kamu bisa menyewa sebuah aula selama dua jam (untuk berzikir). Kamu bisa menemukan balai pertemuan atau aula gereja, atau suatu ruang di kedai kopi. Kamu bisa menyewanya selama dua jam. Berapa biayanya? £50 atau £30? Itu bukan apa-apa! Letakkan papan nama di sana, misalnya, “Pusat Penyembuhan Gratis,” “Pusat Diskusi Antar Umat Beragama Gratis.” Persilakan orang-orang dari berbagai kepercayaan untuk saling berdiskusi dengan gratis. Berikan buku-buku secara gratis, brosur, teh, dan tarian (dari kebudayaan Sufi)! Ya. Letakkan berbagai gambar Islami dari kebudayaan Islam. Ceritakan kepada mereka tentang Islam dan bagaimana Islam terperosok ke dalam kondisi yang buruk ketika umat Muslim mulai mengikuti negeri-negeri Barat, dan Allah (swt) memanggil manusia untuk bersatu, tetapi manusia telah membuat begitu banyak aliran dan telah kehilangan jalan dan arah yang utama. Kita hanya mencari keridaan Allah, tidak ada yang lain!

Qaruun selalu menyimpan (uang) dan ia terpuruk. Allah Maha Memberi, jadi kamu juga harus memberi! Buatlah agar orang menjadi senang. Lihatlah para pengikut setan itu, diktator, para penindas dan keturuan mereka, yang mengatakan, “Kami menjaga tempat kami, kami tidak akan pergi!” Mengapa? Apakah tertulis bahwa benua itu milik kalian, apakah kalian pemiliknya? Mengapa kalian selalu memilikinya, sementara orang-orang tidak mempunyai apa-apa untuk dimakan, diminum, mereka tidak mempunyai pakaian, dan mereka juga tidak bisa merawat keluarga mereka yang sakit. Mereka melakukan yang terburuk bagi rakyatnya, mereka hanya mementingkan egonya yang terburuk, dan ego itu seperti Setan!

Apakah kamu menyukai Lefke?

Tamu: Saya menyukaimu! Saya datang untuk bertemu denganmu dan belajar darimu! (Mawlana Syekh tersenyum)

Mawlana Syekh: Ada begitu banyak makhluk dan ciptaan. Tak seorang pun atau tidak ada sesuatu yang dapat berdiri dengan sendirinya, kecuali dengan pertolongan Allah. Apakah kamu mengerti apakah yang menjadi level keimanan tertinggi bagi orang-orang yang beriman? Yaitu untuk selalu bersama Allah! Jangan mengatakan, “Aku adalah satu (atau seseorang) dan Dia adalah yang lain.” Tidak, segala sesuatu adalah milik-Nya. Ketika Dia ingin menjadikan sesuatu, Dia hanya mengatakan, “Jadilah” dan jadilah ia!

Siapa gurumu?

Tamu: Engkau!

Mawlana Syekh: La ilaaha illa-Llah. Semoga Allah memanjangkan umurmu!

(Baya`)

UA-984942-2