Available in: Bahasa   English   Go to media page

Kabar Gembira Bagi Mereka yang Melakukan Yang Terbaik

Sultan al-Awliya

Mawlana Shaykh Nazim al-Haqqani

16 October 2009 Lefke, Cyprus

Suhbah after Jumu’ah

Madad, madad, madad, madad, madad, madad, madad, madad, ya Shahibu’ l-Waqt, madad! Allahu akbar, wa lillahi ‘l-hamd! Subhanallahi-l `Aliyu-l `Azhiim.

As-salaamu `alaykum, ya haadiriin. Wahai para hadirin! Hari Kiamat tengah mendekat tetapi orang-orang menjauh darinya. Bagi kita, orang-orang yang menyakini Hari Kiamat, bersiap-siaplah untuk Hari Perhitungan tersebut. As-salaamu `alaykum. Selamat datang pada kalian, orang-orang yang mengharapkan rahmat dari Tuhannya, berkah Tuhannya, selamat datang. Teguhlah di jalan yang benar dan kalian akan mencapai Samudra Keberkahan, tak diragukan lagi! Hari demi hari, kita semakin lemah. Wahai manusia! Dengar dan patuhlah dan berusahalah untuk menjadi hamba-Nya yang patuh.

Wahai Tuhan kami, ampunilah kami! Wahai Tuhan kami, Engkau mengutus hamba-Mu yang tercinta, yang paling tercinta dan paling mulia kepada ciptaan-Mu. Beliau bukan hanya untuk umat manusia, tetapi untuk seluruh makhluk. Tanpa jalannya, tak ada yang muncul menjadi nyata. Setiap makhluk muncul melalui jalan Nabi Penutup, Sayyidina Muhammad (s). (Mawlana berdiri) Sebagaimana yang disebutkan dalam Kitab-Kitab Suci, Sang Pencipta, Tuhan bagi semua makhluk berfirman, “Wahai hamba-Ku yang tercinta dan paling mulia, jika Aku tidak menciptakanmu, Aku tidak akan menciptakan apa pun!”

Kita adalah Muslim, Ahl as-Sunnah wa 'l-Jama`ah, di mana Nabi Penutup (s) bersabda, “Ketika Hari Kiamat mendekat, umatku akan terbagi ke dalam 72 golongan, 72 paham pemikiran yang berbeda dan mereka akan berkata, ‘Gagasan kami atau pengetahuan kami adalah satu-satunya yang benar dan yang lain berada di jalan yang salah.’” Itu adalah sesuatu yang mereka akui, dan perhitungan terhadap pengakuan mereka terjadi pada Hari Kebangkitan, di Hari Perhitungan, ya!

Manusia, kini hanya seperempat dari satu abad lagi untuk sampai pada Hari Kiamat, untuk sampai pada Hari Perhitungan, Yawm al-Qiyamah. Kemudian buku-buku untuk planet ini akan ditutup, selesai. Hanya nama (Nabi) terakhir yang tertulis, hanya beliau yang ada, tidak ada nama-nama lainnya, itulah Yang Terakhir. Nabi Penutup (s) bersabda bahwa umatnya akan terbagi menjadi 72 gagasan yang berbeda, pemikiran yang berbeda, praktek yang berbeda, bertentangan dengan apa yang dibawa dan diajarkan oleh Nabi Penutup (s) kepada umatnya. Sekarang di bumi hanya ada satu umat, tidak ada lagi umat Sayyidina Ibrahim (a) atau Sayyidina Nuh (a), Sayyidina `Isa (a) and Sayyidina Musa (a) dan yang lainnya. Tidak ada yang hidup di planet ini kecuali ummati Muhammad (s). (Mawlana berdiri untuk memuliakan Nabi (s) dan duduk kembali).

Itu akan berakhir ketika terompet dibunyikan. Seperti ketika kalian berada di sekolah, ada seorang penjaga pintu (Mawlana meniupkan peluitnya), dan itu artinya (pelajaran di sekolah) telah selesai. Ketika terompet itu dibunyikan (segala sesuatu akan berakhir)! Kini beberapa `alamaat (tanda-tanda) kecil telah tampak, seperti ini, (Mawlana meniupkan peluitnya dengan lemah). (Tetapi ketika) terompet besarnya (ditiupkan, itu artinya): Ya Allah! Tawbah, astaghfirullah! Kita semua berada di jalan sekarang. Satu malaikat khusus atas nama Sayyidina `Izra’iil datang kepada setiap orang. Ia memiliki para pembantu yang tak terhingga jumlahnya. Ia datang untuk orang-orang yang istimewa, orang-orang yang benar. Untuk orang-orang seperti kita, ia mengutus beberapa pembantunya, melakukan seperti ini, lalu (kita) terjatuh.

Kini dunia akan menuju akhirnya, kehidupan akan berakhir. Tuuba, kabar gembira dan kebahagiaanlah bagi orang yang telah melakukan yang terbaik dalam hidup ini. Dan nyawa mereka akan dicabut dari tubuh mereka dengan begitu lembut (dan malaikat itu akan mengundang mereka), “Datanglah, mari datanglah ke Hadirat Tuhanmu.” Siapa yang akan berada di Hadirat Ilahi? Sayyida ‘l-awwaliin wa’l-aakhiriin, Sayyidina Muhammad (s)! (Mawlana berdiri untuk menghormati Nabi (s) dan kemudian duduk kembali). Bagi beberapa orang, malaikat itu memberi kabar gembira, “Nabi Penutup (s) menanti kalian!” Mereka akan berada di hadirat surgawinya. Beberapa orang yang berada di jalur yang benar, mengikuti Nabi Penutup (s), akan dikatakan kepada mereka, “Kalian adalah orang-orang yang diberkati, sekarang pergilah untuk mencapai yang paling diberkati di level surgawi kalian, untuk berada di sana.” Tuuba lahum, kabar gembira terbesar!

Wahai manusia! Hari demi hari kita akan meleleh. Suatu hari saya berada di sebuah kapal pesiar. Guru saya membuat saya berada di sana. Saya bersama Syekh Hisyam (q) yang membawa saya ke sebuah kapal yang besar, (dan) yang termuda di antara orang-orang di sana adalah seperti saya, 30 tahun atau 40 tahun, 50, dua kali lipatnya! (tertawa)

(Mawlana memeragakan sebuah dialog)

“Wahai kekasihku, kau melihat ke mana?”

“Wahai kekasihku, aku melihat di sana ada sebuah kolam, ada seorang yang cantik dan sedang manari dan aku bertanya apakah aku bisa menjadi pasangan (gadis) muda itu? Sekarang aku berusia 90 tahun, begitu cepatnya hidupku berlalu. Apa yang kulihat dan saksikan begitu indah, tetapi aku tidak bisa meraihnya.... “

“Di mana itu, wahai kekasihku?”

“Di sana! Aku memerlukan teleskop untuk melihat siapa orang itu…”

“Ia ada di depanmu! Aku bisa saja mengganti kacamataku, tetapi aku tetap tidak dapat melihatnya…”

“Tidak apa-apa....”

Lalu saat itu pagi sekali dan kapal itu melakukan tour dan kembali di sore hari. Orang tua itu kembali melihat-lihat dan berkata, “Ke mana mereka pergi? Mungkin seorang raiis (pemimpin, kapten) bisa membawanya, tetapi tidak setiap orang bisa membawanya! Aku akan bertanya padanya, “Wahai temanku, setiap hari, setiap pagi aku melihat seseorang yang cantik di sana.” “Dengar?”

“Aku sedikit mendengar.”

“Apa yang terjadi? Seseorang membawanya pergi?”

Dan raiis ul-asyair berkata, “Berapa tahun usiamu? Aku akan mencapai 99, bagaimana denganmu?”

“Aku masih 97.”

“Tidak apa-apa!”

“Apa yang terjadi, siapa yang mengambilnya?”

“Wahai temanku yang pintar! Itu adalah es, tetapi ia membuat bentuk yang indah untuk dipandang olehku dan engkau.”

“Apa yang terjadi?”

“Ia telah mencair.”

Ia lalu menangis, yang itu, “Ahhh, begitu indah dan baru saja mencair!”

Wahai manusia, apa yang saya maksud adalah, hari demi hari kita juga meleleh. kita meleleh dan suatu hari nanti Allah, Allah, Allah! Orang-orang tidak pernah memikirkan hal itu. Semua pikiran manusia adalah untuk mencapai ini, mencapai itu, membunuh ini, menghancurkan itu, membakar ini! Itu bukanlah karakteristik manusia, itu adalah karakteristik binatang buas! Tetapi apa yang kita katakan? Semua bangsa, termasuk dunia Muslim, setiap hari mereka tidak mendengarkan nasihat Nabi Penutup (s). Tidak pernah! Dan kini awan hitam mendatangi bumi. SubhaanAllah, Al-Qur’an suci menyebutkan segalanya!

Ketika Allah (swt) diminta untuk menghukum Bani Israil karena mereka menyembah sapi (emas), Dia memerintahkan untuk membunuh mereka—orang-orang yang tidak bersalah untuk membunuh para terdakwa. Ketika mereka melihat bahwa saudara-saudara mereka akan dibunuh, mereka sangat menyesal dan beberapa di antara mereka, tangannya tidak mampu melakukannya. Kemudian Allah (swt) mengirimkan awan hitam sehingga siang menjadi malam dan mereka membunuh orang-orang yang menyembah sapi (emas) hingga waktu Maghrib. Sayyidina Musa (a) dan Sayyidina Haruun (a) sujud kepada Allah (swt) dan berkata, “Wahai Tuhan kami, berikanlah Rahmat-Mu kepada orang-orang yang masih hidup, kalau tidak Bani Israil akan musnah!” kemudian awan hitam itu pun menghilang.

Sekarang seluruh dunia berada dalam keadaan seperti itu. Kita tidak melihat dan menyaksikan awan hitam itu, tetapi kita sudah berada di dalamnya. Oleh sebab itu, orang membuat dirinya sendiri seperti bom manusia dan mengenai manusia dan membunuh begitu banyak orang. Mereka berada di jalan (yang salah) seperti itu dan pembalasan surgawi menanti mereka!

Wahai manusia! Wahai bangsa Israel! Wahai bangsa Palestina! Wahai bangsa Urdun (Yordania)! Wahai bangsa Suriah! Wahai bangsa Irak! dan bangsa-bangsa lainnya! Bukalah mata kalian dan lihatlah apa yang telah diberitakan oleh kitab-kitab suci—agar selamat dunia dan akhirat, kalau tidak awan gelap itu akan turun dan akan ada hukuman, bukan hanya kepada jutaan tetapi milyaran orang!

Semoga Allah (swt) mengampuni kita, demi kemuliaan hamba yang paling mulia di Hadirat Ilahi, Sayyidina Muhammad (s). (Mawlana berdiri untuk menghormati Nabi (s) dan kemudian duduk kembali.)

Fatihah!

UA-984942-2