Available in: English   Bahasa   Go to media page

Mengapa Sulit bagi Muslim untuk Menikah di Masa Sekarang

Mawlana Syekh Hisyam Kabbani

30 April 2013 London, UK

Shuhbah di Rumah Pribadi

(Shuhbah sedang berlangsung.) ...dan semua anak tidak mengejar nafsu yang buruk dan anak-anak paman saya menikah dan mereka mempunyai kehidupan yang baik. Sekarang kalian lihat bahkan ketika orang terbaik menikah, beberapa waktu kemudian mereka bertengkar satu sama lain karena sekarang setan datang dan masuk ke seluruh dunia.

Grandsyekh, semoga Allah memberkati ruhnya, berkata bahwa karena terlalu banyak fitnah, Nabi (s) biasa mengutus Sayyidina `Ali (a) untuk berperang melawan jin. Tidakkah kalian mendengar Mawlana Shaykh Nazim (q) mengatakan di dalam shuhbah beliau, “Syah Mardan, Syah Mardan atau Syekh Mardan”? Karena Sayyidina `Ali (a) biasa... bagaimana kita tahu?

Sayyida Fatimah (r) datang kepada Nabi (s) dan berkata, “Wahai ayahku! Aku tidak mengeluh, tetapi suamiku pergi dua, tiga hari dan aku tidak mengetahui ke mana perginya.”

Beliau (s) berkata, “Yaa Fatimah! Aku mengirimnya untuk misi khusus di luar bumi ini karena di sana ada satu taaifa, sekelompok `afariit (ifrit), maradat al-jinn, ...”

Kalian tahu bahwa jin adalah seperti manusia, mereka menikah dan mempunyai anak, tetapi maradat al-jinn, `afariit tidak menikah. Jin menikah, mempunyai anak, dan mengalami kematian, tetapi `afariit bersama Iblis sepanjang masa dan mereka adalah jenis ciptaan yang berbeda.

Nabi (s) bersabda, “Mereka mengejar manusia sepenuhnya." Jin tidak mengejar manusia; ketika orang-orang ini dan berkata, “Aku terkena sihir, aku terkena sihir (ilmu hitam),’ mereka tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Sihir bukan berasal dari jin, itu berasal dari maradat al-`afariit, setan yang bersama Iblis. Di sanalah di mana mereka dapat melakukan sihir, tetapi jin tidak melakukan sihir, mereka tidak mempunyai izin untuk melakukan sihir, jadi banyak orang yang salah dan banyak sekali orang yang berpikir bahwa jin melakukan sihir, dan ini mengklarifikasi masalah itu.

Grandsyekh (q) berkata bahwa di masa Sayyidina Muhammad (s), Nabi (s) melihat kerusakan yang akan ditimbulkan oleh ifrit ini sehingga beliau (s) mengirim `Ali (a) untuk memerangi mereka dan Grandsyekh berkata bahwa `Ali mengambil dua pertiga dari kekuatan mereka, lalu Nabi (s) meniupkan mereka dan menempatkan mereka di antara bumi dan alam semesta ini (di atmosfer), sehingga mereka tidak bisa kembali ke bumi. Grandsyekh `AbdAllah, semoga Allah memberkati ruhnya, menceritakan kisah ini empat puluh tahun yang lalu, dan ketika mereka mempu menemukan jalan untuk kembali ke bumi melalui lubang hitam (black hole), lalu mereka kembali lagi ke bumi dan sekarang kezaliman mereka mempengaruhi manusia. Sejak empat puluh tahun yang lalu mereka mampu kembali ke bumi dan jika mereka datang semuanya, bumi ini akan penuh dengan penderitaan!

Itulah sebabnya mengapa awliyaullah menantikan Mahdi (a), untuk menghentikannya, kalau tidak, banyak sekali penderitaan di bumi ini dan awliyaullah berusaha melalukan yang terbaik untuk menyingkirkannya dan menundanya dan menundanya dan menundanya, tetapi pada akhirnya hal itu akan terjadi. Jadi, karena setan-setan ini, inilah yang kalian lihat di antara manusia. Anak laki-laki berkata, “Ma, katakan gadis ini baik, kalau mama tidak menemukan perempuan yang baik, aku akan mencarinya sendiri!” atau, “Aku tidak suka dengan yang ini, aku suka dengan yang itu,” atau, “Aku menyukai orang ini, aku tidak suka dengan yang itu.” Anak laki-laki dan perempuan datang kepada saya bertanya tentang masalah yang sama! Setiap hari saya mendapat dua belas pertanyaan dengan masalah yang sama: kisah yang berbeda antara suami-istri, antara anak-anak dan orang tuanya, jika orang tuanya ok, kalian mungkin mendapatkan masalah pada anak-anak mereka, di mana mereka menjadi bandit, teroris, atau mereka mengisap ganja, kokain, heroin, ekstasi, semuanya karena setan-setan ini!

Untuk melindungi diri kalian sendiri, kalian harus membaca 300 kali “astaghfirullah,” setiap hari agar Allah melindungi kalian dari mereka, dan 100 kali “yaa Hafizh.” Itulah sebabnya dalam Shalaat al-Wudu sebelum Fajr kalian harus membaca sambil menghadap kiblat, 100 kali “yaa Haliim” dan 100 kali “yaa Hafizh.” Bacaan Yaa Halim akan membuat kalian menjadi sabar dan dapat mengontrol ego kalian, karena segera setelah kalian marah, setan-setan ini akan datang, ketika kalian marah, kalian akan melawan ibu kalian, ayah kalian, teman-teman kalian, melawan apapun yang terjadi, jadi berusahalah untuk sabar. Bacaan Yaa Hafizh untuk melindungi kalian dari afaat as-samaawaati wa ‘l-ardh, “kesengsaraan dari langit dan di bumi.”

Jadi insyaa-Allah itulah masalahnya dan kalian tidak bisa memberi nasihat sekarang karena segala sesuatu sudah sangat liberal. Kalian berkata kepada putra kalian, “Ini adalah gadis yang baik,” tetapi ia berkata, “Tidak.” Kalian bicara kepada putri kalian, “Pemuda ini baik,” tetapi ia berkata, “Tidak, aku harus tahu dia dulu, aku harus mencintainya dulu!” Di mana kalian akan mengenalnya, di mana kalian akan mencintainya kecuali di pantai atau di bioskop atau di teater, atau di universitas?

[Sekarang kaum wanita mengejar gelar universitas, bukan mengejar akhlak yang baik.]

Gelar... ini adalah salah satu masalah! Saya tidak ingin mengatakannya, tetapi ketika anak mempunyai kebebasan untuk pergi keluar dan menjadi indipenden, maka mereka mulai mendengar, “Kau tidak memerlukan suamimu, kau tidak memerlukan uangnya, kau harus memperlihatkan kepadanya bahwa kau lebih baik darinya.” Itu juga menciptakan fitnah antara keduanya. Beberapa orang mempelajari administrasi bisnis, atau bisnis, sebagian orang tidak mengetahuinya tetapi menghasilkan uang yang lebih banyak daripada orang yang mempelajari bisnis! Jadi, apa yang dapat dikatakan? Insyaa-Allah, Allah akan mengirimkan rahmat-Nya kepada setiap orang dan membawa setiap orang kembali menjadi normal, untuk mengetahui bahwa kehidupan bukan seperti yang mereka pikirkan mengenai kehidupan malam, disko, dan ini atau itu. Suatu hari kalian akan meninggalkan semuanya, jadi apa gunanya?

100 raahib, orang-orang sekuler, datang kepada Sayyidina `Ali (a) dan mereka mengajukan pertanyaan untuk membuktikan bahwa tidak ada Sang Pencipta. Mereka tidak puas, jadi ia membawa mereka ke tepi pantai dan berkata, “SubhaanAllah, aku melihat sebuah kapal berlayar tanpa kapten, tidak ada orang di kapal itu, kapal itu bergerak dengan sendirinya!” Mereka berkata, “Yaa `Ali! Bagaimana mungkin kau mengatakan hal seperti itu? Kau adalah orang yang bijaksana, bagaimana mungkin kau bilang kapal itu bergerak dengan sendirinya?”

Ia berakta, “Tidak, ia dapat bergerak sendiri! Kau tidak percaya padaku? Tunggulah sampai kapal itu tiba di tepi pantai.” Lalu ketika kapal itu mencapai pantai, seorang kapten dan dua orang krunya keluar dari kapal itu. Mereka berkata, “Apa itu, yaa `Ali, kami sudah bilang bahwa kapal itu memerlukan kapten dan asistennya!” Ia berkata, “SubhaanAllah, betapa bodohnya kalian! Untuk kapal ini, ia memerlukan kapten dan kru, tetapi untuk alam semesta kalian tidak menerima adanya Sang Pencipta?”

Akhirnya mereka berkata, “Asy-hadu an laa ilaaha illa-Llah wa asy-hadu anna Muhammadu ‘r-Rasuulullah.”

Kita berdoa, “Ya Allah (swt), bimbinglah kami ke jalan yang benar, bimbinglah anak-anak kami ke jalan yang benar!” Semoga Allah mengampuni semua orang.

Wa min Allahi 't-tawfiiq, bi hurmati 'l-habiib, bi hurmati 'l-Fatihah.

http://sufilive.com/Why_is_it_Difficult_for_Muslims_to_Get_Married_These_Days-4993.html

© Hak cipta 2013 oelh Sufilive. Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Transkrip ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta internasional. Mohon menyebutkan Sufilive ketika membagi transkrip ini. JazakAllahu khayr.

UA-984942-2